SDM merupakan sumberdaya penting bagi pencapaian tujuan organisasi. Kualitas output kinerja organisasi lembaga diklat BLK/BLIP di bidang diktat ketenagakerjaan sangat tergantung pada kualitas SDM khususnya instruktur sebagai pelaksana diktat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas instruktur relatif masih rendah, yang di indikasikan oleh relatif rendahnya kualitas dan daya serap para lulusan di bursa kerja.
Bertolak dari permasalahan tersebut di atas, maka penelitian ini di fokuskan pada masalah motivasi dan konsep diri dalam hubungannya dengan profesionalisme instruktur. Maksud dan tujuannya untuk mengetahui tingkat dan arah serta besaran kuatnya hubungan antara motivasi kerja dan konsep diri dengan profesionalisme instruktur.
Berdasarkan beberapa teori, dapat di sarikan bahwasanya profesionalisme pada dasarnya merupakan motivasi instrinsik yang terpola sedemikian rupa sebagai refleksi dari pemahaman secara menyeluruh atau persepsi terhadap diri sendiri (konsep diri), dan sebagai pendorong untuk pengembangan diri ke arah perwujudan profesional. Motivasi dan konsep diri memiliki hubungan yang saling mempengaruhi terhadap unjuk profesional individu dalam kadar tertentu. Penelitian di lakukan di BLK Surabaya, BLK Singosari dan BLIP Wonojati Malang Jawa Timur pada tahun akademik 2001/2002. Penelitian dalam kategori ex post facto ini menggunakan metode survei dengan teknik analisis statistik korelasional. Populasi penelitian adalah para instruktur dengan sampel sebesar 56 orang. Data profesionalisme instruktur di peroleh dengan menggunakan alat ukur kuesioner dengan menggunakan skala sikap model Likert dan Inventory.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan (r x1y = 0,360, p<0,05) dan tidak signifikan pada (ry x1 x2 = p<,1995 , p>0,05) antara motivasi kerja dengan profesionalisme instruktur, terdapat hubungan positif dan signifikan(r x2y = 0,341 , p<0,05) dan tidak signifikan pada (ry x2 x1 = 0,1577 , p>0,05) antara konsep diri dengan profesionalisme instruktur, serta hubungan positif dan signifikan (ry x1 x2 = 0,389 , p<0,05) dari kombinasi motivasi kerja dan konsep diri dengan profesionalisme instruktur. Tingkat kontribusi motivasi kerja, konsep diri dan kombinasi antara keduanya sebesar 13%, 11,5% dan 15,2% terhadap variansi profesionalisme instruktur.
Kesimpulan hasil penelitian adalah dengan semakin meningkatnya motivasi kerja dan konsep diri instruktur akan semakin meningkat pula unjuk profesionalnya. Implikasi dan saran bagi iembaga diktat BLK/BLIP adalah untuk pembinaan dan pengembangan profesionalisme instrukur perlu di upayakan dan di mulai dari pemupukan motivasi dan konsep diri melalui kebijakan dan strategi yang tepat dan relevan.