Masalah kesehatan reproduksi merupakan masalah yang banyak di bicarakan oleh berbagai kalangan, terlebih lagi sejak diadakannya konfrensi kependudukan di Kairo pada 1994 lalu. Pembicaraan mengenai masalah kesehatan reproduksi ini tidak sepenuhnya berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan masalah biologis, melainkan juga berkaitan dengan aspek sosial budaya.
Pembedaan-pembedaan yang di buat terhadap kategori pria dan wanita merupakan pembedaan yang ditentukan oleh kebudayaan. Pembedaan antara pria dan wanita ini menimbulkan dampak yaitu yang sekarang lebih di kenal dengan masalah gender.
Tulisan ini berupaya melakukan suatu pengkajian terhadap masalah gender yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Fokus utama dari penelitian ini adalah pengetahuan mengenai kehamilan dan kemudian mengkaitkan pengetahuan tersebut dengan berbagai masalah gender.
Penelitian ini dilakukan di kota Depok dengan mempergunakan metode penelitian kualitatif Informan yang di pilih adalah dari kalangan wanita usia reproduktif (usia 15-49 tahun) dan terutama adalah yang telah menjalani proses kehamilan.
Masalah gender yang terjadi di lokasi penelitian bersumber dari struktur keluarga yang dimiliki oleh para informan. Informan cenderung membentuk struktur keluarga luas selama kehamilan dan pasta melahirkan. Hal inilah yang kemudian menimbulkan berbagai masalah gender. Berdasarkan penelitian, terdapat kecenderungan pengetahuan yang dimiliki oleh pare informan tidak terlepas dari masalah gender. Pengetahuan yang dimiliki para informan tersebut antara lain merupakan pengetahuan yang diperoleh dari kerabat seniornya. Dalam hal ini pengetahuan mengenai kehamilan mengalami proses berinvolusi, yaitu dari kerabat senior kepada kerabat juniornya, atau dari ibu kepada anaknya. Selain itu, pengetahuan yang dimiliki informan juga bersumber dari dunia kesehatan modem yang diperoleh dari dokter dan dari membaca buku. Terdapat kecenderungan konvergensi dalam pengetahuan yang dimiliki oleh para informan. Kesenderungan tersebut berkait dengan masalah gender. Selain itu juga terdapat variasi dalam pengetahuan informan yang menunjukkan masalah gender yang dihadapi juga bervariasi di kalangan informal.