Industri minyak dan gas bumi merupakan salah satu sector kegiatan ekonomi yang pekerjanya banyak terpajan dengan kebisingan. Usaha pemerintah untuk menekan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) salah satunya dengan mengadakan diversitikasi energi, yaitu melalui usaha peningkatan pemakaian gas Elpiji yang bertujuan untuk konservasi dan pelestarian lingkungan.
Proses pembuatan tabung Elpiji merupakan suatu rangkaian tahapan yang dimulai dari pemotongan plat baja sampai tabung siap diuji kualitasnya berpotensi menimbulkan intensitas bunyi yang Intensitas bunyi yang tinggi (bising) dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran, sehingga pekerja yang terpajan dengan tingkat kebisingan tinggi akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Gangguan dalam berkomunikasi ini akan berdampak tidak menguntungkan dalam pekerjaan karena pesan yang disampaikan tidak sepenuhnya diterima dengan baik dan pekerja tidak mampu mendengarkan pesan-pesan keselamatan, akibatnya dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tentang penunman daya dengar pekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi tenjadinya gangguan pendengaran pada pekerja yang terpajan dengan kebisingan. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Data dikumpulkan melalui pengukuran langsung pada responden dan melihat dokumentasi yang ada di perusahaan.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja PTE PERTAMINA Plumpang dan sample penelitian adalah pekerja yang beresiko tinggi (high risk employment) bekerja di tempat bising, yaitu bagian produksi dan qualify control beljumlah 57 orang.
Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan pengukuran audiometric responden yaitu 24,6% tidak mengalami gangguan pendengaran (normal) dan sisanya 75,4% mengalarni gangguan pendengaran dari derajat ringan sampai berat. Sebagian besar responden (86,6%) berumur diatas 41 tahun dan seluruh responden sudah bekexja di PTE selama lebih dali 15 tahun. Selumh responden yang diukur dosis pemajanan kebisingan dengan menggunakan alat Personal Noise Dosimetri, hasilnya menunjukkan dosis yang diterima responden diatas 100% atau Iebih dari 85 dB. Demikian juga halnya dengan tingkat kebisingan di tempat kerja yang di ukur menggunakan alat Sound Level Meter (SLM) ditemukan tlngkat kebisingan di tempat keaja melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan, yaitu lebih dari 85 dB- Jenis APD yang digunakan responden ear mzgff 36,8% dan ear plug 4S,7%, dan ditemukan 7% responden yang tidak menggunakan APD dengan alasan APD yang di pakai tidak nyaman dan timbul keluhan pusing.
Hasil bivaniat dari variable-variabel yang diteliti menunjukkan bahwa tidak diperoleh hubungan bennakna secara statistik dengann gangguan pendengaran.
Saran yang dapat diberikan kepada PT. PERTAMINA adalah melaksanakan program pemeliharaan pendengaran atau Hearing Conservation Program (HCP) secara menyeluruh.
Oil and gas industry are one of many industries which workers are exposed by high level of noises. One of government policy to reduce the use of fuel (BBM) is by diverting the use of energy from liquid fuel (BBM) to LPG (Liquefied Petroleum Gas), which also means environmentally friendly. LPG bottle manufacturing which consist activities from cutting steel sheets to quality control potentially cause high level of noises. High-level noises could result in hearing problems; therefore, workers exposed with high-level noises would have difficulties communicating with others. These difficulties would result in disadvantage situations because messages could not be sent or received properly by workers, especially when there were safety messages, this could end in an accident. The goal of this research is to find out about the decreasing of hearing power of the workers, which exposed by high-level noises and the factors that could affect it. The research type is descriptive with cross sectional design. Data were gathered by straight measurements on respondents and from files documented by the company. The population of this research is workers of PTE PERTAMINA Plumpang and research?s samples are high-risk workers placed on high level noises-places; they are production and quality control department workers, 57 people. Research?s results were gathered based on respondent audiometric measurement. The results are 24.6% respondents did not have any hearing problems and the rest.