Tujuan : Untuk mengetahui efek tekanan intrakaf LMP terhadap kekerapan nyeri tenggorokan pasca operasi.
Disain : Uji klinik tersamar ganda, prospektif, observasiona].
Pasien : 44 pasien dewasa yang menjalani operasi berencana dalam anestesi umum dengan pemasangan LMP, di Instalasi Bedah Pusat RSUPN Cipto Mangunkusumo pada bulan Juli 2006 sampai September 2006.
Metode : Pada kedua kelompok mendapatkan premedikasi midazolam 0,05 mg/kg, fentanil 1-2 ugfkg, diinduksi dengan propofol 1,5-2 mglkg, insersi LMP difasilitasi dengan pemberian rocuronium 0,3 mg/kg. Pemeliharaan anestesi dengan N2O : 02 (2;1 Ipm), enfluran 0,8-2% atau isofluran 1-2%. Pernafasan pasien dikontrol selama operasi dengan volume tidal 8 ml/kg, laju pernafasan 14 xJmnt.
Kelompok 1 tekanan intrakaf LMP tidak dimanipulasi selama operasi, sedangkan kelompok 2 tekanan intrakaf LMP dimanipulasi (selalu dipertahankan < 60 cmH2O). Tekanan intrakaf LMP pads kedua kelompok dipantau setiap 15 menit sampai operasi selesai. Nyeri tenggorokan pada kedua kelompok dinilai dengan sistem skoring (skor 0 = tidak ada nyeri tenggorokan (VAS 0), skor 1 = nyeri tenggorokan ringan (VAS 1-3, skor 2 = nyeri tenggorokan sedang (VAS 4-7), skor 3 = nyeri tenggorokan berat (VAS 8-10) diruang pemulihan dan diruang perawatan. Analisa statistik menggunakan uji t, sedangkan untuk data non parametrik, menggunakan uji chi square dan koreksi yaitu bila nilai ekspektasi kurang dari 5 dengan tingkat signifikan p < 0,05.
Hasil : Diruang pemulihan kekerapan nyeri tenggorokan pads kelompok 1 sebesar 4,5%, sedangkan pada kelompok 2 tidak ditemukan nyeri tenggorokan. Secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan. Diruang perawatan setelah 24 jam, pada kelompok I ditemukan nyeri tenggorokan sebesar 18,2% dengan intensitas ringan dan 9,1% dengan intensitas sedang.Sedangkan pada kelompok 2 ditemukan nyeri tenggorokan sebesar 5%. Namun secara statistik perbedaan tersebut tidak signifikan.
Kesimpulan : Secara uji statistik, kekerapan nyeri tenggorokan tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok, meskipun efek dari mempertahankan tekanan intrakaf S 60 cmH2O terhadap penurunan kejadian nyeri tenggorokan cukup berarti secara klinis, terutama diruang perawatan.
Objective : To study the effect of Laringeal Mask Proseal (LMP) intracuff pressure on the incidence ofposl operative sore throat.Design : Prospective, Double blind Randomized clinical trial, Observational.Study Patients: 44 consecutive Adult patients requiring elective surgery with general anesthesia by LMP, In central operating theatre Ciptomangunkusumo hospital on July 2006 until September 2006.Intervention : Patient was premedication with Midazolam 0,005 mg/kg and fentanil 1-2 microgram/kg and induced with propofol 1,5-2 mg/kg, insersi LMP facilitated with rocuronium 0,3 mg/kg and maintained with nitrous oxide and oxygen (2:1 lpm), enfluran 0,8-2% or Isoflurane 1-2% and control ventilation 8 ml/kg and respiratory rate 14 x/minute. In Group 1, No Intracuff pressure manipulation until the end of the operation. In Group 2, lnlracuff pressure was manipulation ( maintained E 60 cmH2O). On Both groups intracuff pressure were monitored until the end of operation every 15 minute_ In the recovery room, after operation, patients were questioned for post operative sore throat as soon as after conscious and in the ward 24 hoes after operation following a scoring protocol ( score 0: no complaints (VAS 0), score 1 : minimal sore throat (VAS 1-3), score 2 : moderate sore throat (VAS 4-7), score 3 : severe sore throat (VAS 8-10: "never a LMP again?). The data were analyze with t test, otherwise for non parametric with chi square test and statistical significant was accepted at p - 0,05 level.Results : In the Recovery room incidence of sore throat on group I was 4,5 % and in group 2 was 0%, Based on statistical analyze not significant. In the ward after 24 hours on group 1 incidence mild sore throat 18,2% and moderate sore throat 9,1% and on group 2 incidence mild sore Croat 5 %, based on statistical analyzed not significant.Conclusions : On the both groups the incidence of sore throat not different based on statistical analyzed, although the effect of maintained intracuff pressure 60 cmH2O on clinical incidence of sore throat especially in the ward 24 hours after operation were different.