Analisis nilai intrinsik mcrupakan suatu analisis penting yang dapat digunakan oleh investor untuk melihat apakah harga saham di pasar mencerminkan nilai yang sebenarnya dari perusahaan. Dalam penelitian ini model yang digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham yaitu two stage dividend discount model. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah suatu saham itu undervalued atau overvalued sehingga akan membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi dan untuk mengungkapkan seberapa besar hubungan nilai intrinsik berdasarkan two stage dividend discount model dengan harga pasar saham.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel saham yang diperdagangkan di BEJ. Data-data yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan di atas antara lain data dividen kas per saham dan pendapatan per saham (FPS) stria return on equity yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan sampel, data harga saham perusahaan-perusahaan sampel per 30 Desember 2005, data pertumbuhan sektor industri dan tingkat SBI. Unluk menguji -hubungan nilai intrinsik dengan harga pasar saham dilakukan uji korelasi dengan menggunakan analisis Product Moment, sedangkan untuk mengetahui kebermaknaan nilai koefisien korelasi yang diperoleh dilanjutkan analisis Hest.
Berdasarkan analisis korelasi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara nilai intrinsik dan harga saham. Dari perhitungan analisis korelasi yang telah dilakukan koefisien korelasi berdasarkan two stage dividend discount model sebesar 0.8478 di mana dalam kasus ini hubungan tersebut cukup besar dan menunjukkan hubungan yang signifikan. Hal ini berarti terdapat hubungan antara peningkatan nilai intrinsik berdasarkan model dividen dengan peningkatan harga pasar saham dan sebaliknya bila terjadi penurunan nilai intrinsik berdasarkan model dividen akan diikuti oleh penurunan harga pasar saham.
Untuk lebih menjelaskan korelasi yang timbul maka dihilung koeftsien deternunast. Dalam penelitian ini koeftsien deterininasi yang didapat adalah sebesar 71.87%, artinya peningkatan atau penurunan sebesar 71.87% dari harp pasar saham ditentukan oleh nilai intrinsiknya sedangkan besarnya ketidaksesuaian atas pengaruh varuabel-variabel lain terhadap terjadinya harga pasar saham sebesar 28.13%. Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa hipotesis model penilaian di atas diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nilai intrinsik dengan harga pasar saham.
Penelitian ini hanya menggunakan satu metode valuasi yakni two stage dividend discount model sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode valuasi lainnya seperli Free Cash Flow to Equity; Free Cash Flow to The Firm maupun EBO model sehingga dapat dibandingkan metode valuasi yang paling akurat dalam menghitung nilai intrinsik perusahaan-pcrusahaan go public di pasar modal Indonesia.
Intrinsic value analysis can he used by investors to observe whether the price stocks in the market reflect the true value of the firm or not. This research used two stage dividend discount model to calculate intrinsic value. The purposes of this research were to examine the undervalued and overvalued stocks in order to assist investors in their investment decision and to expose how strung the intrinsic values based on two stage dividend discount model were correlated with the price stocks in the market.The required stock samples were obtained from Bursa Efek Jakarta (B EJ). This research also needed cash dividend per share, earning per share and return on equity to compute the intrinsic value. Those information were acquired from the company's financial .statements. The other relevant data .for this research were the company's price stocks at 30 December 2005, industry sector growth and Sill level. Product Moment analysis correlation test was used to asses the relationship between the true value and the price stock market and t-test was utilized to identify the significant of correlation coefficient value.The correlation value which was obtained in this research was 0.8478. Therefore it can be summarized that there was a significant correlation between the intrinsic value and the price stocks. This meant that if the intrinsic value based on dividend model increased, it will be followed with the increasing price stocks in the market and vice versaAccording to the determination coefficient analysis, it can be summarized that the increasing or decreasing price stock by 71.87% was determined by its intrinsic value and the magnitude of the mismatch due to other variables that influenced price stocks was 28.13%. Based on t-test, it concluded that the value model hypothesis can be accepted. This meant that there was a significant correlation between intrinsic value and price stocks in the market. 'This research used one valuation method which was the two stage dividend discount model. Therefore, it will require more research using other valuation methods like Free Cash Flow to Equity. Free Cash Flow to the Firm and EBO model. As a result, these valuation methods can be compared with each other m order to get the most reliable and credible result in terms of accuracy to calculate Intrinsic value of o public company nr Indonesian capital market.