Tesis ini mcrupakan hasil penelitian tentang peran APKARTNDO Cabang Musi Rawas dalam memberdayakan masyarakat petani karet dan kcndala-kendala dalam pclaksanaannya. Penelitian ini panting dalam rangka memflmgsikan kcmbali Iembaga pertanian yang ada yang selama ini kurang diberdayakan Petani karet akan lebih mudah diberdayakan oleh lembaga yang tumbuh dan ada diljngkungannya sendixi Petani karct merupakan masyarakat yang terbesar jumlahnya di Musi Rawas dan dinilai memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian pemerintah daerah Musi Rawas dan mmyarakat di lingkungan sekitamya.
Namun ironinya kondisi peiani karct di daerah ini masih miskin dalam arti ?we{fare? juga dalam kondisi ketidakbcrdayaan ( powerless ), karsna posisi tawar ( bargaining position ) mereka yang rendah pada saat mcrcka bcrhadapan dengan Yb/ce karet yang ada di dacrah ini.
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif yang mcnghasilkan data deskriftif yang diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam ( indepth interview ) dengan pam infoxman. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan lingkup informan mencakup unsur pengurus APKARINDO Cabang Musi Rawas, petani kate; toke karer, pemerintah dan masyarakat yang dinilai mampu memberi keterangan yang valid.
Kajian dalam penelitian ini adalah melihat seberapa jauh efektifims suatu program pemberdayaan yang diperankan oleh sebuah lembaga lokal dalam hal ini APKARINDO Cabang Musi Rawas. Kajian dalam tulisan ini baru scbatas cfcktif atau tidaknya program dikarenakan program yang dilaksanakan baru pada tahap menjadi efektif ( to be ejécrive ), sehingga penelitian ini membuka peiuang ke depan untuk melihat program belajar menjadi efisien ( lo be qfficient ) dan belajar mengembangkan program ( lo be expand ) untuk peneliti Iainnya yang tertarik meiihat keberadaan lembaga Iokal yang ada di masyarakat.
Dari analisis basil temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa upaya pemberdayan mnyarakat petani karct yang dilakukan APKARINDO Cabang Musi Rawas sudah mulai herjalan ke arah tujuan yang ingin dicapai, walaupun dalam peiaksanaannya masih mengalami beberapa kendala, baik itu kendala internal yang herasal dan perilaku anggota, perilaku pengurus dan kondisi internal organisasi maupun kendala e/cstemal yang bemsal dari karakteristik Esik wilayah, struktur pasar yang cenderung monopsoni, teknologi dan pemerintah daerah. Kendala-kendala ini coba untuk ditekan bila memang dinilai menghambat dan dikembangkan bila dinilai akan membawa perbaikan kedepan.
Peran APKARINDO akan lebih optimal bila dilaksanakan lebih serius lagi ditambah dengan adanya peran serta pcmerintah dan lembaga lainnya ( Good Governance )-Sehingga kedepan diharapkan APKARINDO Cabang Mlsi Rawas melalui program yang ada dapat lebih menukik pada sasaran, yaitu meningkatkan posisi tawar ( bargaining position ) petani karen, sehingga pendapatan petani akan meningkai dan akan tercapailah kesejahteraan petani karet di kabupaten Musi Rawas pada khususnya dan petani di Indonesia pada umumnya.