UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Kala sebagai pengungkap waktu kebahasaan dalam novel bahasa Perancis dan padanannya dalam bahasa Indonesia: kajian empat novel bahasa Perancis dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia

Benny Hoedoro Hoed; Anton M. Moeliono, promotor; Salverda, Reinier, co-promotor; Masinambow, Eduard Karel Markus, co-promotor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989)

 Abstrak

ABSTRAK
Pengalaman dalam bidang penerjemahan dan pengetahuan di bidang linguistik memberikan banyak kesempatan untuk memikirkan secara lebih mendalam sejumlah masalah dalam terjemahan. Salah satu di antaranya ialah masalah penerjemahan konsep waktu yang diungkapkan dalam novel berbahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Bila dihubungkan dengan bahasa, kata waktu perlu mendapat penjelasan lebih lanjut. Bahasa Inggris membedakan time 'waktu' dengan tense 'kala'. Dalam peristilahan linguistik di Indonesia tense biasanya diterjemahkan dengan kala yang dibedakan dengan waktu. Dalam kaitan dengan bahasa, istilah waktu termasuk kategori semantik, sedangkan kala termasuk kategori gramatikal. Bahasa jerman juga membedakan Zeit (kategori semantik) dengan Ternpus (kategori gramatikal). Untuk kedua pengertian itu bahasa Perancis hanya mempunyai satu kata, yaitu temps. Namun, istilah temps linguistigue, temps verbal atau temps grammatical juga dipakai untuk menyebut kategori gramatikal kala. Sejak lama masalah kala dan waktu menarik perhatian para ahli bahasa. Pertanyaan pokoknya adalah bagaimana pengalaman manusia diwujudkan dalam kegiatan kebahasaan, dan, dengan demikian, bagaimana konsep waktu itu ditinjau dari segi kebahasaan? Beberapa di antaranya dapat dicatat di sini.
Jespersen (1924) membicarakan waktu kebahasaan sebagai konsep semantik yang terdiri dari waktu kini, waktu larnpau, dan waktu medatang. Bloomfield (1933: 270-272) membicarakan kala (tense) sebagai bagian dari paradigma verbs dalam bahasa Inggris. Weinrich (karya aseli 1964) mengemukakan bahwa kala (Tempzrs) ternyata tidak hanya bertugas menempatkan peristiwa pada garis waktu, tetapi juga mengungkapkan keaspekan dan fungsinya dalam wacana baru terwujud bila persepsi alas peristiwa yang diketahuinya itu kemudian diungkapkannya dalam wujud bahasa (Bull 1971: 17).
Dalam membicarakan waktu, Benveniste (1974: 69-74) membedakan tiga pengertian, yaitu:
(1) Waktu fisis (temps physique), yakni waktu yang secara alamiah kita alami, yang sifatnya sinambung, Iinear dan tak terhingga. Waktu fisis berjalan tcrus tanpa dapat kita alami lagi.
(2) Waktu kronis (temps chronique), yakni waktu yang dipikirkan kemhali atau dikonseptualisasikan oleh manusia berdasarkan suatu atau sejumlah peristiwa yang ditetapkan secara konvensional oleh suatu masyarakat sebagai titik acuan dalam waktu fisis_
(3) Waktu kebabasaan (temps hnguistigice), yakni waktu yang dilibatkan dalam tuturan kita dan dalam sistem bahasa yang kita pakai.
Ketiga pengertian mengenai waktu yang dikemukakan Benveniste itu sangat penting untuk memahami konsep manusia tentang waktu. Bagi manusia, waktu yang sebenarnya dirasakan ialah waktu fisis. Manusia hidup di dalam waktu yang terus berjalan tanpa dapat kernbali lagi ke waktu lampau. Akan tetapi, dengan mengkonseptualisasi waktu manusia dapat menjelajahinya, sehingga, ia dapat mengarungi sejarah, masa kini dan hari depannya. Bahkan manusia dapat membayangkan waktu dalam sesuatu pembagian yang beraturan. Untuk menetapkan pembagian yang beraturan itu, biasanya manusia menentukan secara konvensional suatu peristiwa sebagai titik acuan dalam waktu fisis dan kemudian menetapkan pula pembagiannya dalam sejumlah penggalan. Misalnya tahun 1 Maselii dihubungkan dengan kelahiran Isa Almasih dan dibagi atas penggalan tahun (12 bulan), bulan (30 hari), minggu (7 hari), dan hari (24 jam, satu piantan (etinaal, Bel.) atau satu putaran bumi, atau jarak waktu antara matahari terbit dan matahari terbit, atau antara matahari terbenam dan matahari terbenam).

 File Digital: 1

Shelf
 Kala sebagai-Full text (D 103).pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Disertasi Membership
No. Panggil : D103
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xii, 217 pages
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D103 07-18-754075539 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 96274
Cover