Saat ini kondisi perekonomian di Indonesia sedang mengalami pemulihan, hal ini dapal dilihat dari adanya kenaikan IHSG yang cukup signifikan pada akhir tahun 2004 sampai dengan akhir tahun 2005, meskipun sempat berfluktuasi. Mulai stabilnya perekonomian Indonesia juga dapat dilihat dengan maraknya perdagangan surat berharga di pasar modal ( dalam hal ini Bursa Efek Jakarta ), yang juga menyebabkan semakin banyak altematlf bagi para investor untuk memilih alat investasi dan semakin membuat investor berhati - hati dalam memilih alat investasinya, sebab seperti yang kita ketahui bahwa kegiatan investasi memiliki hasil yang tidak pasli. Investor bukan hanya memperhitungkan tingkat pengembalian dari investasinya tetapi juga harus memperkirakan tingkat pengembalian risiko yang akan dihadapinya Karena sikap investor yang cenderung tidak menyukai risiko ( risk averter ) maka dibentuklah portofolio saham yang bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasikan risiko yang akan dihadapi investor, dimana dengan adanya perhitungan dalam portofolio, investor dapat mengetahui tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) dari saham - saham yang dipilih sebagai investasi.
Dalam hal ini, digunakan metode analisis Model Indeks Tunggal (Single Index Model) dengan keadaan pasar jika short sales tidak diperkenankan Sebagai sampelnya dipilih dari dua kelompok saham. Kelompok pertama adalah 30 saham papan utama yaitu saham - saham yang tercatat di papan utama, dan kelompok kedua adalah 30 saham papan pengembangan yaitu saham - saham yang tercatat di papan pengembangan. Periode penelitian ini adalah mulai dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2005, karena pada masa periode tersebut keadaan perekonomian sedang "bullish". Data - data yang diperlukan adalah IHSG tanggal perdagangan terakhir dan bulan - bulan yang diteliti ; harga penutupan tiap bulan dari kedua kelompok sampel saham Serta tingkat suku bunga bebas risiko.
Dari data - data tersebut diatas akan diperoleh variabel - variabel seperti tingkat pengembalian pasar, varians pasar, kovarians antara saham dengan pasar, risiko sistematis, risiko tidak sistematis, excess return to beta, cut off rate. Dari cut off rate inilah yang menentukan apakah suaiu saham masuk kedalam portofolio atau tidak. Selelah diketahui apakah suatu saham masuk kedalam portofolio atau tidak, maka langkah selanjulnya adalah menghitung skala timbangan masing-masing saham yang dilanjutkan dengan menghitung proporsi dana yang akan diinvestasikan atas saham - saham yang masuk kedalam portofolio tersebut. Hasil dari perhitungan portofolio didapatkan tingkat pengembalian portofolio dan risiko portofolio masing-masing kelompok sampel.
Dari hasil perhitungan di atas, memperlihatkan bahwa portofolio dari saham-saham papan pengembangan memberikan return yang lebih tinggi dari pada return portofolio dari kelompok saham papan utama.
Diharapkan untuk penelitian berikutnya adalah dalam perhitungan return saham berdasarkan harga penutupan yang telah disesuaikan misalnya dengan menggunakan Indeks Harga Saham individual. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya dalam kriteria pemilihan saham untuk diambil sebagai pembentukan portofolio saham dapat menggunakan kriteria lainnya misalnya dengan mengkombinasikan saham yang teraktif dengan kinerja masing - masing saham tersebut. Serta untuk para investor harus lebih berhati - hati dalam melakukan investasi saat ini, sebaiknya menginvestasikan dananya pada kelompok saham papan pengembangan.
At this moment Indonesian economics condition is recovering. which seems from the progress of Jakarta Composite Index in the end 2004 to the end 2006, even though ever fluctuate. The stable of lndonesian can be seen from the trading of commercial paper that become more active in capital market (at this case Jakarta Stock Exchange), which is made an additional to investor for choosing their investment tools. The additional to investor for choosing their investment tools, as we know that investment activity had uncertain return. Investor not just predict the rate of return from their investment tools but also have to predict the risk that they will face. Because of the investment behavior that prefer risk averter, therefore portfolio was made which is meant to regress or to minimize the risk that investor will face. By the calculation of portfolio, the rate of return and risk of rate stock can be known.In this case, its used single index mode analysis method with, market condition of short sales not allowed. As the sample it has chosen from two groups of stock The first group are 30 main board stock and the second are 30 development board stock Period of this research is January 2004 until December 2005, because in this period the Indonesia economics condition is rising from the year before. The data that needed in calculating are the last trading of every month Jakarta Composite Index. Interest rate of both sample groups every month and the risk free asset.The result of processing data will got variable such as : rate of stock return, stock variance, covariance between market and stock systematic risk, unsystematic risk; excess return to beta, cut off rate. From the cut of rate, we definite whether the stock are in the optimal portfolio or not. After knowing that the stock are in the portfolio or not, then the next step is calculating the balance scale of each stock then calculating fund allocation which will be invested at stock that included in the optimal portfolio. The final result from portfolio calculation we can got portfolio rote of return and portfolio risk from each sample group.Above calculating shown portfolio development board stock gave the higher return than portfolio main board stock.The sugestion for the next research is using Index Stock Individual for calculating the return of the stock and another Suggestion is using another criteria for choosing the stock for calculating the portfolio. For example is to combine the most active stock with its performance. And for investor should be carefully for choosing the instrument in the capital marker. Its better for choosing investment in development board stock and we can get higher return from this group of stock.