Krisis moneter melanda Indonesia pada 1997 dan berkembang mcnjadi krisis ekonomi yang berlarut-larut dan lalu menjadi krisis politik yang akhirnya menyebabkan runtuhya rezim orde barun; jatuhnya Suharto terlihat sangat dinamis karena proses turunnya di dorong kuat oleh demonstrasi besar-besaran para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dari puluhan kota, dengan bermacam latae belakang hinga bermacam kelompok ideology. Mereka turun bersaha memaksa para politisi untuk ikut mendulmng proses ini. Hinga akhirnya Suharto pun mengundurkan diri. Turunnya Suharto lalu digantikan oleh Habibie, Waptes Waktu itu. Namun naiknya Habiaie ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan. Baik dari kalangan politisi, cendikiawan, praktisi ekonomi hingga berbagai kelompok mahasiswa. Hal yang menjadi Pro dan kontra adalah mengenai proses pengunduran diri Suharto dan naiknya Habibie.
Di kalangan para mahasiswa yang merupakan tulang punggung proses reformasi muncul perselisihan tentang sah tidaknya Habibie menjadi presiden RI. Perselisihan paham tersebut terjadi antar kelompok mahasiswa yang berbeda maupun di internal komunitas mahasiswa im sendiri HMI misalnya, sebagai sebuah organisasi mahasiswa termasuk di dalam kelompok yang mengalaminya. Khususnya lagi di PB HMI.
Tesis ini bertujuan membahas proses komunikasi yang terjadi di PB HMI dalam merespon proses reformasi menjelang kejatuhan Suharto hingga hari H nya serta dampak-dampak yang kemudian muncul mengikuti itu semua. Termasuk di dalamnya pertentangan intemal terhadap sikap yang diambil PB HMI betkaitan dengan kasus. Kasus tersebut diatas di tinjau dari perspektif teori strukturisasi yang dikembangkan oleh Anthony Giddens.
Dasar teori ini adalah bahwa struktur dan agent adalah komponen yang membentuk suatu dualitas struktur. Dimana pengcrtiannya agent dan Komunikasi pengambilan. struktur memproduksi atau pun mereproduksi suatu tatzmn sosial yang bam. Kehadirannya. seperti kepingan mata uang yang hadir secara bersamaan di dalam sisi yang berbeda. Seterusnya mengkaji dualitas agent dan struktur tersebut di dalam pengambilan keputusan HMI khususnya dalam kasus jatuhnya Suharto dan naiknya Habinie.
Dalam tesis terlihat bagaimana peran fungsionaris PB HMI tidak bisa dilepaskan dari struktur dan peran yang melekat padanya. Seorang ketua umum misalnya tidak bisa lepas dari kapasitas individual yang bersangkutan. Demikian juga sebaliknya, seorang individu tidak bisa melakukan sesuatu lepas dari jabatan yang disandangnya, Oleh karenanya keduanya merupakan dualitas.
Penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan secara kualitatif dengan menggabungkan analisis deskriptif dan analisis eksploratif. Dimana datanya di dapatkan dari hasil wawancara mendalam dengan sejumlah informan yang ditambahkan dengn Studi pustaka dan lalu dilengkapi dengan pengamatan di lapangan.
The monetary crisis hit Indonesia which started at the late 1997 had developed to become a prolonged economic crisis and then lcd to a political crisis, effected to the fall of the new order regime Suharto?s fall seemed very dramatic due to the process was strongly driven by a huge students demonstration from almost the cmtire universities of the country and inspired by various backgrounds and ideologies. They were united to push politicians to take part and support this movement until finally Suharto unavoidably stepped down.
Suharto was then replaced by Habibie who served as vice President at that time. However this promotion was responded with many controversies from many parties, politicians, scholars, economists, and the various number of students. The controversial issue was regarding the process of Suharto?s step down and 1-Iabioie promotions.
Among students the backbone of the movement, emerged issue that question the Iegaqv of Habibie as the President of RI. The issue was taken both from the diH¢xcnt circle of student and at the internal community of the student itself. I-IMI for instance as students organization, included in the circle which eitpetiencc the movement, particularly at PB HMI level.
This thesis is aimed to discuss the communication process of reform prior to Suharto?s fall until the historical day and the effects that followed, included the internal conflict widiin PB HMI in taking position related to the case. The above case is studied from the perspective of structural theory developed by Anthony Ciddens. The ground theory is that structure and Komunikasi pengambilann. agent arc components which form a duality stmcturc. Agent is dciined as the structure which produce or else reproduce a new social system. The existence is like a piece of coin which presents simultaneously in the different side. It studies the duality of agent and structure in the decision making of HMI particularly in the ease of Suharto?s fall and I-IabHJie?s promotion.
In this thesis the writer describes how the role of PB I-lM1?s functionaries aumot be &eed from the structure and role attached to them. The chairman , for instance, cannot be freed from his individual capacity in the contrary an individual mmot do some thing a side from the position that he/she served for both is duality.
The research is a case study which conducted qualitatively by merging both descriptive and explorative analysis. The dam was collected &om the result of deeply interviews with a number of respondents completed with library studies and Ecld research.