Di tengah tingginya pem\intaan sektor riil atas Iokasi industri yang strategis, kawasan BP3L Sunter hadir_ sebagai solusi dalam kelangkaan penyediaan kawasan industli. Kawasan BP3L Sunter berfungsi sebagai kawasan industri, pemukiman dan penyangga tatakota Jakarta Utara. Pada awalnya kawasan BP3L Sunter hanya seluas 1 020 Ha, sekarang telah berkembang menjadi 1 379,99 Ha sebagai konsekuensi atas meningkatnya pennintaan sektor riil.
Kawasan lndustrilpemukiman BPSL Sunter menyediaan sarana dan prasarana yang dibebankan kepada developer sebagai alternatif dalam pembiayaan penyediaan barang publik. Devefoper yang memilih Iokasi di BP3L Sunter dibebankan kewajiban untuk membiayai pengadaan sarana dan prasarana sebesar kewajiban proporsional sesuai dengan luas Iahan yang dimilikinya. Kerjasama pembiayaan barang publik ini diharapkan akan memberikan manfaat Iangsung ataupun tidak langsung kepada pemerintah, developer dan masyarakat luas.
Oleh karena pentingnya eksistensi kawasan industri/pemukjman BPSL Sunter membuat penulis mempunyai ide untuk melakukan penelitian dengan pokok pemasalahanz ? apakah manfaat, kendala/hambatan implementasi, persepsi developer dan prospek kawasan industri/pemukiman BP3L Sunter'?". Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi kasus di Kawasan BP3L Sunter dengan melakukan analisis kualitatif dan kuantittatif. Analisis kualitatif ditujukan untuk menjawab pokok pennasalahan mengenai manfaat, kendala, implementasi dan persepsi developer atas kawasan industri/pemukiman BP3L Sunter. Anatisis kuantitatif ditujukan untuk menjawab pokok permasalahan prospek BP3L Sunter dengan melakukan analisis SWOT.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan kawasan industrilpemukiman BP3L Sunter memberikan manfaat bagi pemerintah berupa penghematan anggaran, perencaan pembangunan perkotaan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana. Bagi masyarakat, terciptanya kesempatan kerja, kemudahan atas penggunaan sarana dan prasarana sosial, serta manfaat tidak langsung berupa peningkatan nilai asset masyarakat. lmplementasi terlihat bahwa pembangunan kawasan BP3L Sunter ini sudah sesuai dengan target. Para developer memberikan penilaian yang cukup baik terhadap kinerja pengelolaan kawasan BP3L Sunter.
Dari uji SWOT diperoleh hasil, bahwa yang termasuk faktor kekuatan adalah Ietak Iokasi yang dekat pusat bisnis, pelabuhan dan fasi1itas di kawasan ini _lebih baik dari yang Iain. Sedangkan yang termasuk faktor kesempatan meliputi tingginya permintaan sarana fisik usaha di kawasan ini, keoenderungan dunia usaha mencari Iokasi dekat dengan pelabuhan dan adanya bantuan pemecahan masalah dari pengelola jika devefoper mengalami kesulitan dalam melunasi pembayaran kewajiban proporsional.
Faktor lokasi kurang aman, adanya perbedaan perlakukan pembayaran kewajiban proporsional serta kurang kuatnya status hukum dan terbatasnya luas wilayah kerja merupakan faktor kelemahan. Yang termasu_k faktor ancaman adalah konsumen semakin sensitif atas harga loaksi, adanya overlapping atas kepemilikan Iahan dan adanya pesaing lain.
Saran yang diusulkan penulis untuk mengatasi masalah yang ada dan kernungkinan untuk lebih meningkatkan perfomwa BP3L Sunter adalah perlunya perhatian khusus atas tumpang-tindihnya ke-pemilikan Iahan dan faktor keamanan. Selain itu, peningkatan status hukum kawasan BPBL Sunter harus mutlak dilakukan diiringi dengan penambahan nluas areal.