ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mereplikasi serta menguji kembali kesimpulan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh O'Shaughnessy. Dengan demikian, analisis yang digunakan pun merujuk kepada serupa, antara lain seperti pembentukkan portofolio saham syariah yang mempertimbangkan variabel fundamental internal. Hanya saja, penelitian ini turut pula mempertimbangkan korelasi risiko antar saham serta menggunakan model pengungkapan risiko yang berbeda dan belum dilakukan pada penelitian sebelumnya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Close Price Saham Individu dari saham syariah yang terpilih perbulan dari Januari 2001-Juli 2006, Data Price to Earning Ratio (PER), Data Price to Share Ratio (PSR), Data Price to Book Value (PBV), Data Earning per Share (EPS), Data Net Profit Margin (NPM), Data dividend serta Data Return On Equity perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Dalam penelitian ini portofolio dengan indikator fundamental internal tinggi belum tentu memberikan return dan risiko yang tinggi juga. Begitupun pada portofolio dengan indikator fundamental internal rendah tidak selalu memberikan return dan risiko yang juga rendah.
Pengungkapan nilai risiko dengan metode VaR lebih mudah dipahami bagi investor karena pengungkapannya dalam bentuk nominal mata uang. Hal ini akan membantu investor dalam pengestimasi risiko. Estimasi risiko dapat menuntun investor pada langkah yang benar.
ABSTRAKThis research tends to replicate and to verify the conclusion asserted O'Shaughnessy in similar subject undertaken formerly. Therefore, the tool of analysis conducting on it is not quite different. Particularly, when constructing the Sharia portfolio of stock, merely based on internal fundament variables. Nevertheless, what makes it differs from the similar research undertaken formerly is it does consider the risk correlation among the stock.The database used in this research is close price data of individual stock taken from Jakarta Islamic Index period January 2001.-July 2006, there are Price to Earning Ratio (PER), Price to Share Ratio (PSR), Price to Book Value (PBV), Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), dividend and Return on Equity.The result shows that portfolio which has high internal fundament is not able to represent high risk and return yet. Eventhough, in the case of portfolio which has low internal fundament, it does not suppose having low risk and return yet.Another valuable such thing presented on this research is the way of risk assertion used Value at Risk gives more simple comprehension than the way before. It is able to represent the risk into nominal currency, thus it is very useful for the investors to estimate the acceptable risk. Indeed, it supposes to bring into the right way of investment.