Studi ini ingin memperoleh gambaran tentang bentuk-bentuk sekuritas sosial yang dapat dialcses oleh perempuan di Desa Blra yang ditinggal migrasi oleh suaminya °daIam rangka menjamin diri dan keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berperspektif perempuan. Penelitian dilakukan di Desa Bira, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Subyek penelitian berjumlah tujuh orang, perempuan yang telah menikah, dan ditinggal migrasi oleh suaminya.
Hasil penelitian menunjukkan hahwa budaya masyarakat di Desa Bira yang patriarkal, mengakibatkan percmpuan yang ditinggal migrasi oleh suaminya mengalami berbagai bentuk ketimpangan gender seperti subordinami, marginalisasi, beban ganda dan tidal: memiliki akses dan kontrol atas dirinya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari fenomena sosial masyamkat, dimana perempuan di Desa Bira yang ditinggal migrasi oleh suaminya tidak dapat menentukan nasibnya sendiri dan kehidupan keluarganya. Di samping itu, perempuan yang ditinggal migrasi oleh suaminya bergantung pada sekuritas sosial yang diselenggrakan oleh orang tua, kerabat, tetangga, dan kepala desa, Menenun sarung sebagai aktivitas penyelenggaraan sekuritas sosial perempuan yang ditingga] migrasi oleh suaminya sebagai pekerjaannya, sehingga mereka dapat mandiri secara ekonomis.
This study describes types of social securities accessible to women whose husbands are immigrant workers. This study empirical qualitative method with Women?s perspective and was conducted in Bira village, Bulukumba district, South Sulawesi Province. Seven married women Ieli by their migrating husbands are selected as research subjects.
Results of the study show that paniarchal culture of society in Bira village has left the subjects with variant gender inequalities such subordination marginalization, dual burden, and no access and control of their own source. This can be seen fiom social phenomenon ofthe society of which women by migration husbands can not on control their own left and their family. Apart from that these women are dependent on the social security provided by parents, relatives, neighbours and head of district. So weaving the sarong is a kind of social securities available for them to make them hnancially independent.