Dalam filsafat bahasa terdapat tiga aliran, yaitu atomisme logis, positivisme logis dan filsafat bahasa biasa. Atomisme logis, yang menjadi lingkup kajian tesis ini, pada intinya berpendapat bahwa bahasa dapat dipecah menjadi proposisi- proposisi atomik atau elementer melalui analisa bahasa. Pusat gerakan atomisme logis adalah Cambridge, Inggeris, dengan tokoh-tokohnya G.E.Moore, Bertrand Russel dan Ludwig Wittgenstein. Namun atomisme logis sendiri meskipun berasal dari Russel, akan tetapi secara substansial sebelumnya telah dikembangkan oleh Wittgenstein dalam bukunya Tractatus Logico-Philosophicus.
Buku Tractatus Logico-Philosophicus ini menarik perhatian penulis. Karena di samping mempunyai pengaruh yang luas, karya besar di bidang filsafat bahasa ini nmngandung pernyataan yang berkaitan dengan masalah Ketuhanan. Pernyataan tersebut mengundang tuduhan bahwa dalam buku Tractatus terdapat paham ateisme, yang menyangkal keberadaan Tuhan. Oleh karena itu penulis meneliti buku tersebut guna membuktikan kekeliruan tuduhan tersebut.
Dalam buku Tractatus, terdapat berbagai pernyataan yang mengundang perdebatan mengenai metafisika, Tuhan, agama dan etika. Mengenai adanya metzafisika, terdapat dua pendapat. Di satu pihak menyatakan bahwa Tractatus mengandung metafisika. Sedangkan di pihak lain menunjukkan bahwa buku tersebut anti metafisika. Dalam tesis ini penulis ingin menunjukkan bahwa buku tersebut: secara nyata menentang metafisika. Meskipun demikian tidak Serta merta menyangkal adanya Tuhan. Mengenai masalah Ketuhanan terdapat: asumsi dari sementara pakar bahwa Tractatus mengandung paham ateisme. Dengan tesis ini penulis rnau menunjukkan bahwa dalam buku Tractatus tidak terdapat paham ateisme.
Sejalan dengan asumsi adanya ateisme terdapat pula asumsi bahwa Tractatus rnengenyampingkan agama dan etika. Dengan tesis ini penulis ingin membuktikan bahwa buku Tractatujs justru memandang Tuhan, agama dan etika mempunyai keaiudukan yang berati dalam kehidupan manusia.
Anas dasar kenyatzaan di atas, maka tesis ini menyatakan dengan tegas bahwa buku Tractatus Logico-Philosophicus tidak mengandung ateisme. Paham yang terdapat. dalam buku tersebut adalah skeptisisme. Namun skeptisisme yang yang ada dalam Tractatus tergolong skeptisisme lunak, karena bukan sangsi terhadap substansi Tuhan, agama dan etika, tetapi meragukan kemampuan bahasa manusia untuk mengungkapkannya. Tuhan, agama dan etzika berada dalam wilayah mistzika, yang diakui eksistensinya, tetapi diragukan dapat diungkapkan dalam kata-kata.