Pada hakekatnya pokok permasalahan dalam Iesis ini adaiah faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelayanan disiribusi minyak goreng pada Koperasi Distribusi Indonesia (KDI) Jakarta. Pengadaan pasokan minyak goreng sangat komplek, uncertainty dan unpredictable, sehingga dalam operasionalnya KDI harus niengeluarkan biaya transaksi yang tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adaiah untuk memperoleh informasi mengenai biaya transaksi yang ditanggung oleh KDI dalam pendistribusian minyak goreng balk dalam pengadaan dari PT.Perkebunan Nusantara (PT.PN) sebagai Principle maupun ke koperasi primer dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya biaya transaksi dalam pelayanan distribusi minyak goreng.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif dengan jumlah responden sebanyak 50 orang, sumber data diperoleh dari KDI, Kantor Menteri Negara Koperasi dan PKM, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Kantor Pemasaran Bersama, Koperasi Serba Usaha dan Koperasi Pasar, Lembaga Swadaya Masyarakat,PT.Perkebunan Nusantara Lil dan III. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan dan studi lapangan dan dianalisis menggunakan tabel frekuensi.
Berdasarkan hasii temuan di lapangan bahwa selama 2,4 buian (September 1998 sld Desember 2000) KDI telah menyaiurkan minyak goreng sebanyak 3.640.859 ton. Keberadaan KDI yang dibentuk dalam nafas mekanisme organisasi, dalam operasionalnya menghadapi masalah, KDI sebagai agent dari PT. PN (principle). Peranan KDI yang menjadi jaringan dinilai kurang tepat karena KDI sebagai badan usaha embnonic firm, yang relatif muda usia dalam operasionalnya dihadapkan pada berbagai kendala. Hambatan utama (main problem) dalam persaingan pasar posisi KDI leman, karena tidak menguasai input, penguasaan informasi masih terbatas Sehingga menyebabkan biaya transaksi tinggi dan sulitnya untuk menentukan besaran komponen harga, sehingga KDI menanggung biaya transaksi tinggi.
Semakin tingginya biaya transaksi karena KDI mengembangkan struktur organisasi dengan membentuk 26 perwakilan yang tersebar di 24 propinsi, Dalam mendistribnsikan ke perwakilan KDI menggunakan sistem pembayaran tangguh yang berarti KDI menggunakan doubfing time dan tanpa jaminan, hal ini merupakan risiko yang sangat tinggi. Tingginya biaya transaksi dapat direduksi (reduction cost) dengan cara mengadakan perampingan struktur organisasi, menjalankan sistem rewards and punishment, memperbaiki sistem inventory, monitonng dan evaluasi untuk arus barang maupun arus uang atau pembayaran, mengembangkan sistem informasi manajemen serta membangun budaya perusahaan dalam upaya memperbaiki performance pelayanan yang efektif dan etisien.