ABSTRAK Kebijakan Pemerintah di bidang Perbankan berhasil menciptakan iklim
usaha yang lebih kondusif terhadap perubahan iklim usaha nasional, sehingga
perkembangan pasar terjadi sangat dramatis dan semakin kompetitif. Dilain pihak
gerak usaha bank dibatasi oleh rambu-rambu yang harus ditaati untuk mencapai
tingkat kesehatan yang disyaratkan oleh Pemerintah melalui Bank Indonesia. Kondisi
ini menyebabkan semakin berlombanya bank-bank dalam menarik dan memikat
masyarakat dan nasabahnya dengan berbagai macam kreasi penarik dilekatkan pada
produk dan jasa yang ditawarkan. Segala upaya dan strategi usaha menjadi sangat
penting untuk dipilih dan ditetapkan guna mencirikan satu bank dengan lainnya.
Tertarik akan apa yang dilakukan oleh Bank P dengan penerapan konsep
bank yang berwawasan lingkungan (Green Marketing) yang pada Bank P
dipopulerkan dengan Green Banking sebagai strategi usaha, maka penulis meneliti
sejauhmana bank ini telah berhasil menanamkan pengetahuan atas konsep tersebut
dan membentuk sikap karyawannya.
Dari apa yang berhasil diungkapkan dalam penelitian ini, temyata Green
Marketing merupakan strategi usaha yang berdimensi ganda sebagai pertumbuhan
pe/uang usaha dan pertanggung jawaban usaha, diterapkan dalam mencirikan dan
memposisikan Bank P beda dari bank lainnya. Perbedaan kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan ini menjadi satu tekad untuk mempertemukan kesamaan
persepsi dengan rnasyarakat segmennya yang diyakini akan terus berkembang, dan
oleh karenannya tetap akan membuka peluang bagi penerapannya.
Secara signifikan Bank P telah berhasil meningkatkan pemahaman pengetahuan akan
Green Banking dan telah pula berhasil merubah sikap karyawannya menjadi lebih
baik, walaupun kemudian masih terungkap beberapa kekurangan dalam
implementasi stategi ini, seperti cara yang ditempuh untuk meningkatkan
kemampuan karyawan, belum adanya manual yang dapat dipergunakan sebagai
pedoman operasional, dan sebagainya.
Hal lain yang juga diperlukan adalah dukungan pemerintah melalui
perlakuan terhadap Undang-undang yang ada, yang tarnpaknya keberlakuannya
masih perlu ditegakkan secara konsekwen jika pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan tetap menjadi sasaran yang harus dicapai. Penelitian ini
merupakan tahap awal dari proses evaluasi strategi usaha sehingga masih harus
dilakukan penelitian lanjutan dan diperluas lagi agar lebih jauh dapat menilai dan
menterjemahkan keberhasilan penggunaan strategi ini terhadap performansi usaha
dan mengukumya dengan dua dimensi diatas yaitu menangkap peluang yang diolah
dalam usaha yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan tetap mengacu kepada
kelestarian lingkungan.