Penelitian yang dilakukan di ruang Instalasi Gawat Darurat ini bertujuan untuk melihat huhungan antara sires kerja dan koping terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di tiga IGD RSUD PEMDA DKI Jakarta yaitu RSUD Tarakan Jakarta Pusat, RSUD Budi Asih Jakarta Timur, dan RS Duren Sawit Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental atau ex post facto research (correlational research) dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dari total populasi perawat pelaksana di IGD tiga rumah sakit PEMDA tersebut yaiiu berjumlah 39 perawat. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata stres kerja perawat pelaksana di IGD yaitu cendrung mengalami sires kerja yang moderate (mean-80), rata-rata skor koping perawat pelaksana adalah cendrung agak sering dilakukan (mean=32), rata-rata kepuasan kerja secara umum yaitu cendrung ambivalen yang berarti perawat pelaksana tidak dapat dikatakan merasa puas namun juga tidak dapat dikatakan merasa tidak puas akan pekerjaan mereka secara umum (mean=8,7), rata-rata skor kepuasan kerja aspek tugas perawat di IGD yaitu cendrung ambivalen yaitu tidak bisa dikatakan puas ataupun tidak puas (mean = 8,7), rata-rata skor kepuasan kerja aspek penghasilan cenderung tidak puas (mean=7,5), rata-rata kepuasan kerja aspek promosi adalah cenderung tidak puas (mean=8,21), rata-rata skor kepuasan kerja aspek supervisi yaitu cenderung puas (mean- 11,4) dan rata-rata kepuasan kerja aspek orang-orang yang ditemui saat bekerja yaitu cenderung puas (mean 15,44).
Dari penelitian ini terlihat hubungan yang bermakna antara variabel sires kerja terhadap kepuasan kerja aspek tugas dan aspek prornosi (p=0,016; 0,026), namun tidak terlihat adanya hubungan antara stres kerja terhadap kepuasan aspek penghasilan, supervisi, orang-orang yang ditemui saat bekerja dan kepuasan kerja secara umum (p= 0,583; 0,64]; 0,771; 0,711). Begitu pula dengan hubungan antara koping dengan kepuasan kerja, dari penelitian ini, terlihat tidak adanya hubungan baik antara koping dengan kepuasan herdasarkan aspek-aspek pada pekerjaan maupun kepuasan kerja secara umum (p=0,711; 0, 756; 0,697; 0,639; 0,810; 0,711).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran untuk institusi baik RS maupun PEMDA DK1 yaitu pertarna, melakukan kajian ulang terhadap perhitungan ketenagaan, melengkapi fasilitas pendukung, Berta mengadakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi tugas-tugas sebagai perawat yang dapat menimbulkan sires, Kedua, mempertimbangkan kembali total penghasilan yang selama ini telah diberikan kepada perawat, baik itu gaji pokok maupun tunjangan lainnya.
Ketiga, meningkatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan mengikuli pelatihan terhadap perawat yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan, serta jenjang karir yang jelas. Keempat, mengadakan pelatihan yang dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan supervisor dalarn melakukan tugasnya. Kelima, memberikan kesempatan kepada perawat pelaksana dan juga tim kesehatan yang terlibat untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama sesuai dengan minat masing-masing misalnya oiah raga, ataupun kegiatan lainnya. Peningkatan kepuasan aspek tugas dan penghasilan perlu untuk menjadi fokus utama dari insitusi Rumah Sakit maupun PEMDA DKI karena keduanya merupakan aspek kepuasan yang memiliki korelasi tertinggi terhadap kepuasan kerja secara umum.