Nilai-nilai budaya di Rumah Sakit Umum Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (RSU FKUKI) dirasakan belum melekat karena proses sosialisasi nilai-nilai budaya rumah sakit belum optimal dan terprogram dengan baik sehingga nilai-nilai inti budaya tersebut belum dijadikan dasar setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Pada satu sisi yang lain, dirasakan produktivitas kerja perawat belum optimal dan masih perlu ditingkatkan. Berbagai konsep teori menjelaskan bahwa nilai-nilai budaya organisasi yang dianut secara intensif akan memberikan dampak dalam pencapaian tujuan organisasi dan produktivitas kerja (Robbins, 1996; Ndraha, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan persepsi perawat pelaksana tentang budaya organisasi dengan produktivitas kerja di RSU FKUKI. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di RSU FKUKI. Junnlah sampel 136 perawat. Instrumen yang digunakan adalah instrumen budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat pelaksana yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen budaya organisasi terdiri dani 60 pemyataan dan instrumen produktivitas keija terdiri Bari 41 pemyataan. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil alpha antara 0,7194 --- 0,8566 (instrumen budaya organisasi) dan alpha antara 0,7684 - 0,8707 (instrumen produktivitas kerja). Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian adalah sebanyak 52,2% perawat pelaksana mempersepsikan produktivitas kerja kurang dan sebanyak 51,5% perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi kurang. Perawat pelaksana yang mempunyai persepsi kurang terhadap budaya organisasi mempunyai produktivitas kerja rendah. Faktor yang berhubungan bermakna dengan produktivitas kerja perawat pelaksana adalah tingkat pendidikan dan keterlibatan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan produktivitas kerja perawat pelaksana adalah keterlibatan .
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang dapat diberikan adalah melibatkan perawat dalam pembuatan kebijakan, tata tertib, peraturan, ritual yang berlaku di rumah sakit dan melibatkan perawat sebagai bagian dalam tim pelayanan di rumah sakit secara utuh, melibatkan perawat dalam sosialisasi budaya organisasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat pelaksanan serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain yang diduga mempengaruhi produktivitas kerja dan budaya organisasi.