UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Equating (penyetaraan) tes matematika kelas 1 SMP

Aria Roesmarlina; Bastari, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Penerapan pendidikan berbasis kompetensi (kurikulum 2004) merupakan keputusan pemerintah untuk menghadapi persaingan pada era global. Persaingan yang terjadi pada era ini pada dasarnya terletak pada kualitas sumber daya manusia, yaitu kemampuan yang dapat dilakukan oleh sumber daya manusia. Kemampuan ini disebut juga kompetensi.
Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai fungsi dan tujuan pendidikan nasional meliputi tiga kawasan yaitu kawasan pengetahuan (kognitif) mencakup cakap dan berilmu, kawasan ketrampilan (psikomotor) mencakup kreatif, dan kawasan sikap (afektif) mencakup berakhlak mulia, sehat, beriman dan bertakwa, mandiri dan demokratis. (Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompeiensi SMP, Departemen Pendidikan Nasional, 2004).
Untuk mengetahui perkembangan kompetensi peserta didik perlu dilakukan penilaian. Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian dan yang sering digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu pengukuran, pengujian, penilaian, dan evaluasi. Pengukuran, penilaian, dan evalilmi bersifat hierarkis, artinya kegiatan dilakukan secara berurutan, yaitu dimulai dengan pengulcnran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.
Pengukuran menurut Guilford (1982) adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Tes berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang memiliki jawaban benar sedangkan non-tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar.
Penilaian menurut Griffin & Nix (1991) adalah pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan. Kegiatan penilaian oleh karenanya tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja tetapi juga mencakup karakteristik metode pembelajaran, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah. Pengembangan instrumen penilaian meliputi masalah metode, prosedur formal atau informal, untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik, bisa berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya.
Sesuai jiwa otonomi daerah, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional telah menyediakan silabus nasional dan sistem penilaian sedangkan materi pokok, indikator, dan sistem penilaian dikembangkan oleh masing-masing daerah atau sekolah sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Selain itu sumber daya manusia di semua daerah akan diberdayakan.
Lembaga pendidikan swasta Al Izhar Pondok Labu sebagai salah satu penyelenggara pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas, dimana penulis bekerja sebagai pendidik, sangat concern dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan meliputi usaha peningkatan prestasi belajar selain perbaikan silabus, metode, dan pendekatan pembelajaran adalah usaha peningkatan dan perbaikan sistem penilaian, termasuk di dalamnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini guru-guru dalam pengembangan sistem penilaian yang tepat.
Usaha peningkatan sistem penilaian hasil belajar yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut antara lain dengan mengadakan pelatihan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang penilaian pendidikan dan membentuk sebuah unit kerja "Bank Soal". Unit kerja itu dibentuk untuk melakukan penelitian dan analisa sehingga diperoleh alat ukur penilaian pendidikan yang tepat, cermat, dan akurat khususnya untuk kalangan Perguruan Islam Al lzhar Pondok Labu.
Kegiatan pengembangan bank soal menurut Van der Linden dan Eggen, (1986) adalah mengumpulkan sejumlah besar item/butir soal tes yang mengukur sifat atau domain ilmu pengetahuan yang sama, menyimpannya dalam komputer dengan dilengkapi estimasi dari parameter-parameter item tersebut (Hari Setiadi dan Ronald K. Hambleton, Item Bank To Improve Assessment Practises, 1996).
Mekanisme lebih lanjut adalah mengklasifikasi item, memperkenalkan item baru, mengedit, dan menghapus item-item yang tidak bermanfaat (Prosser, 1974). Memiliki sistem tertentu untuk merawatnya agar berisi item-item yang berkualitas (Newbould & Massey, 1977), atau memiliki item-item dengan tingkat kesulitan yang terkalibrasi dalam satu skala yang sama (Mead, 1981).

 File Digital: 1

Shelf
 T 18732-Equating penyetaraan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T18732
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 117 hlm. ; 29 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T18732 15-20-595870300 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 97750
Cover