Sang ibu, seorang ginekolog yang tidak memiliki rasa keibuan terhadap anaknya, diasingkan ke sebuah pedesaan di Latvia karena insiden di Riga. Anaknya yang tumbuh dengan kasih sayang kakek dan neneknya, harus berpisah dengan mereka karena ikut ibunya. Dengan keadaan Latvia yang sedang dijajah Soviet, kehidupan di desa membuat sang ibu merasa semakin terasing, sementara si anak merindukan neneknya karena sang ibu tidak memberikan perhatian yang cukup. Mampukah mereka kembali ke Riga saat segalanya membaik? Air Susu Ibu mengisahkan tiga generasi perempuan melalui dua sudut pandang berbeda. Melalui hubungan ibu-anak yang bergejolak dan kondisi sosial pada masa penjajahan tersebut, Nora Ikstena merangkai kisah tentang cinta, kerinduan, kehilangan, dan keinginan untuk merdeka dengan gamblang.