Pandemi COVID-19 meningkatkan kebutuhan dan produksi masker sehingga
mendatangkan masalah timbulan sampah masker dan berakhir di lingkungan tanpa
dikelola. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan
faktor sosiodemografi dengan perilaku mahasiswa dalam pengelolaan limbah masker
rumah tangga di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Penelitian ini
menggunakan desain studi cross-sectional dengan populasi mahasiswa aktif di Provinsi
DKI Jakarta dan berusia minimal 18 tahun. Sampel penelitian berjumlah 425 responden
dengan perhitungan rumus slovin dan menggunakan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online terdiri dari sosiodemografi
responden, pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan limbah masker di rumah tangga.
Mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan tinggi (63.3%), sikap positif (52.5%), dan
perilaku baik (50.6%). Secara statistik, terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan
(p value=0.022) dan tempat tinggal (p value=0.008) dengan perilaku pengelolaan limbah
masker. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan antara sikap, usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan rumpun keilmuan dengan perilaku (p-value>0.05). Analisis multivariat
menunjukkan variabel tempat tinggal sebagai faktor dominan terhadap perilaku
pengelolaan limbah masker (OR=1.664, 95% CI=1.124-2.464). Pengetahuan yang rendah
lebih berisiko untuk memiliki perilaku buruk dalam pengelolaan limbah masker di rumah
tangga dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengetahuan tinggi (OR=1.559, 95%
CI=1.044-2.330)
The COVID-19 pandemic has increased the needs and the production of masks, whichcreates the problem of generating mask waste and ends up in the environment withoutbeing managed. This research was conducted to analyze the relationship betweenknowledge, attitudes, and sociodemographic factors with college student behaviors inmanaging household mask waste in Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Province. Thisstudy used a cross-sectional study design with an active college student population in DKIJakarta Province and at least 18 years old. The sample comprised 425 participants usingthe slovin formula with purposive sampling technique. Data were obtained using anonline questionnaire consisting of the respondents sociodemographic, knowledge,attitudes, and behaviors in managing household mask waste. The majority of students hadhigh knowledge (63.3%), positive attitudes (52.5%), and good behaviors (50.6%).Statistically, there is a significant relationship between knowledge (p value=0.022) andplace of residence (p value=0.008) with the behaviors of managing mask waste. However,there is no relationship between attitudes, age, gender, education, and study programgroups with behaviors (p-value> 0.05). Multivariate analysis shows that a place ofresidence variables is a dominant factor of behavior in managing mask waste (OR=1.664,95% CI=1.124-2.464). Low level of knowledge is more at risk of having bad behavior inmanaging household mask waste compared to those with high knowledge (OR=1.559,95% CI=1.044-2.330).