Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan ekspor dan menganalisis potensi ekspor terhadap tujuh negara anggota D-8 dan tujuh negara major trading partner Indonesia dengan menggunakan pendekatan gravity model tahun 2010 hingga 2020. Penelitian ini menggunakan beberapa faktor yang mempengaruhi ekspor seperti PDB, populasi, jarak, nilai tukar, dan perjanjian dagang. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian menemukan bahwa PDB Indonesia, PDB negara tujuan, populasi indonesia, nilai tukar, dan jarak berpengaruh signifikan pada nilai ekspor Indonesia ke kedua kelompok negara yang diteliti. Sedangkan, populasi importir dan perjanjian dagang hanya berpengaruh pada negara major trading partners Indonesia. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa Indonesia masih memiliki potensi ekspor dengan negara D-8 yaitu Malaysia, Bangladesh, Nigeria, Iran, dan Turki. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa penerapan kebijakan seperti stabilisasi mata uang Indonesia, peningkatan PDB Indonesia, dan pemerintah memfokuskan perdagangan bilateral pada negara dengan potensi ekspor yang belum maksimal sangat penting untuk dilakukan.
This study aims to identify the determinants of exports and analyse the export potential of seven D-8 member countries and seven of Indonesia's major trading partners using the gravity model approach from 2010 to 2020. This study uses several factors that influence exports such as GDP, population, distance, exchange rates, and trade agreements. By using panel data analysis, the results of the study found that Indonesia's GDP, destination country's GDP, Indonesian population, exchange rate, and distance had a significant effect on the value of Indonesia's exports to the two groups of countries studied. Meanwhile, the importer population and trade agreements only affect Indonesia's major trading partner countries. In addition, the results of the study found that Indonesia still has export potential with the D-8 countries, namely Malaysia, Bangladesh, Nigeria, Iran, and Turkey. The results of the study imply that implementing policies such as stabilizing the Indonesian currency, increasing Indonesia's GDP, and the government focusing on bilateral trade in countries with export potential has not been maximized is very important to do.