UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Campur Kode Bahasa Korea dalam Tuturan Bahasa Indonesia: Studi Kasus Lima Informan = Code Mixing Korea Language in Indonesian Speech: A Case Study of Five Informants

Michael Lie; Usmi, supervisor; Putu Pramania Adnyana, examiner; Raden Sylvia Riadina Dewi, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022)

 Abstrak

Penelitian ini membahas tentang campur kode bahasa Korea dalam tuturan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan faktor kemunculan campur kode bahasa Korea dalam tuturan mahasiswa program studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia. Pertanyaan penelitian ini adalah apa bentuk satuan bahasa yang paling banyak muncul dalam campur kode yang dituturkan oleh informan? Kedua, faktor apa yang mempengaruhi munculnya campur kode bahasa Korea-Indonesia dalam tuturan informan? Hasil penelitian studi kasus ini adalah teridentifikasi 64 ujaran yang mengandung campur kode. Frekuensi campur kode yang muncul dalam ujaran tersebut sebanyak 72 kali, yang dapat dikelompokkan berdasarkan satuan bahasanya. Satuan bahasa yang paling dominan adalah kata dengan persentase 66,66% dan diikuti satuan bahasa lain, seperti frasa, baster, klausa, dan kata ulang. Kemudian, faktor yang mempengaruhi informan untuk menggunakan campur kode dalam tuturan adalah sosial, oversight, kontak frekuensi tinggi dengan bahasa asing, lawan bicara, istilah yang lebih familier, dan low frequency of words.

This study discusses the mixing of Korean language codes in Indonesian speech. This study aims to examine the forms and factors of the emergence of Korean language code mixing in the speech of students of the Korean Language and Culture study program at the University of Indonesia. The question of this research is what forms of the language units that appears the most in the code mixing spoken by the informants? Second, what factors influence the appearance of Korean-Indonesian language code mixing in the informant's speech? The results of this case study research identified 64 utterances containing code mixing. The frequency of code mixing that appears in these utterances is 72 times, which can be grouped based on the unit of language. The most dominant language units are words with a percentage of 66.66% and followed by other language units, such as phrases, basters, clauses, and repetitions. Then, the factors that influence informants to use code mixing in speech are social, oversight, high frequency contact with foreign languages, interlocutors, more familiar terms, and low frequency of words.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Michael Lie.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 32 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-23-40277739 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920518008
Cover