Makalah ini membahas pola komposisional dalam buku cerita bergambar bilingual sebagai bentuk usulan kerangka membaca buku cerita bergambar bilingual. Studi kasus ini melakukan analisis wacana multimodal terhadap lima buku cerita bilingual Indonesia-Inggris. Pendekatan multimodal digunakan untuk memahami elemen visual dan teks bilingual dalam buku cerita bergambar. Analisis dilakukan dengan melihat pola fitur tata letak, bingkai, fokus, dan nilai informasi dari teks verbal dan visual. Studi ini menunjukkan beberapa temuan. Pertama, pola tata letak teks visual dalam buku cerita bilingual cenderung disusun terintegrasi di atas latar berwarna sehingga memudahkan pembaca mengenali teks verbal. Kedua, teks visual dan verbal cenderung dibuat tanpa bingkai dengan konteks digambarkan secara penuh sehingga pembaca merasa dekat dengan cerita. Ketiga, susunan fokus cenderung dibuat terpolarisasi pada dua kutub secara vertikal dengan menempatkan teks verbal di atas teks visual. Keempat, pengorganisasian teks verbal dalam buku cerita condong diletakkan pada posisi bernilai sedang untuk menyampaikan informasi umum dan familier bagi pembaca. Berdasarkan temuan tersebut, pembaca diharapkan dapat membangun interaksi dalam kegiatan membaca buku bersama dengan memanfaatkan pola-pola tersebut. Temuan ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi pembaca dalam memilih buku bilingual sesuai tingkat literasi. Adapun susunan bahasa dalam buku bilingual perlu mendapat perhatian khusus bagi pembaca untuk menetapkan kembali tujuan membaca buku cerita bilingual, yakni sebagai bahan pendukung kegiatan belajar bahasa asing atau sebagai bahan bacaan rekreasi.
This paper discusses the design of compositional meanings in bilingual picture books. It aims to offer a framework for reading bilingual picture books. Employing a case study, this study was conducted by using a multimodal discourse analysis drawing on five Indonesian - English picture books. The multimodal analytical approach involved the compositional meaning of the visual elements and dual texts in bilingual picture books. The analysis was carried out by examining the patterns of layout, frames, focus, and information values of verbiage and image in the books. This study highlights several findings. First, the layout design of verbiage and image tends to be arranged integrated over a coloured background making it easier for the reader to recognize the verbal text. Secondly, the image and verbiage tends to be frameless with contextualised background so as to allow readers to feel intimate with the story. The focus arrangements tend to be polarized vertically by placing the verbiage above the image. Finally, the organization of verbiage in bilingual picture books tends to be placed in a moderate value position conveying general and familiar information for readers. These findings suggest the expected reader to build interaction in joint-reading activities with those patterns of design. Readers however can choose their own bilingual picture books based on their level of literacy. The composition of languages in bilingual picture books require certain recognition from readers to redefine the purpose of reading bilingual books such as a supporting material for foreign language learning or as reading-for-pleasure material.