Transisi gizi, epidemiologi dan sosial ekonomi menghadirkan masalah gizi ganda tingkat rumah tangga. Masalah gizi ganda (MGG) merupakan terjadinya dua masalah gizi berbeda dalam ruta pada pasangan ibu gizi lebih dengan anak 6-23 bulan kurang gizi. MGG mempunyai dampak negatif untuk ibu dan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab kejadian MGG pada pasangan kandung ibu dan anak 6-23 bulan di Indonesia tahun 2018. Desain cross-sectional, memakai data sekunder Riskesdas 2018, total sampel 5858 rumah tangga. Variabel terikat adalah MGG. Variabel bebas meliputi usia ibu, tinggi badan ibu, angka paritas ibu, jumlah anggota ruta, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, wilayah tempat tinggal, riwayat ASI eksklusif, aktivitas fisik ibu, makanan minuman berisiko ibu. Data dianalisis univariat, bivariat (uji
chi square dan mann whitney u), multivariat (uji regresi logistik). Hasil penelitian menemukan prevalensi MGG pasangan ibu dan anak 6-23 bulan di Indonesia sebesar 30,1%. Faktor yang berhubungan signifikan (p<0,05) dengan kejadian MGG adalah usia ibu (p=0,0005), tinggi badan ibu (p=0,0005), angka paritas ibu (p=0,0005), jumlah anggota ruta (0,0005) dan pendidikan ayah (0,014). Variabel dominan adalah usia ibu (OR=1,531; 95% CI=1,335-1,755). Saran penelitian ini untuk pemerintah atau institusi terkait adalah mengatur regulasi ibu hamil sebelum usia 35 tahun. Saran untuk puskesmas dan dinas kesehatan setempat adalah melakukan kegiatan yang berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan yang menyasar ibu dan anak sebagai sasaran utama. Saran untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa adalah menenliti variabel lain yang dapat berhubungan dengan kejadian MGG.
Double burden malnutrition (DBM) at household is the occurrence of overweight mothers and malnourished children aged 6-23 months, caused by nutritional, epidemiological and socio-economic transitions. MGG has a negative impact on mothers and children. Purpose to determine the factors causing the incidence of DBM in biological pairs of mothers and children 6-23 months in Indonesia. Cross-sectional design, using secondary data from the Riskesdas 2018, total sample 5858 households. The dependent variable is MGG. Independent variables include mother's age, mother's height, parity rate, education, occupation, physical activity, risky foods and drinks, number of household members, father's education, occupation, region of residence, history of exclusive breastfeeding, Data analyzed univariate, bivariate (chi square and mann whitney test), multivariate (logistic regression test).The result prevalence of MGG in pairs of mothers and children 6-23 months in Indonesia was 30.1%. Factors that were significantly related (p<0.05) to the incidence of MGG were mother's age (p=0.0005), mother's height (p=0.0005), maternal parity rate (p=0.0005), number of household members (0.0005, father's education (0.014). The dominant variable is the mother's age (OR=1.531; 95% CI=1.335-1.755). This research suggestion for the government or related institutions is to regulate regulations for pregnant women before the age of 35 years. Suggestions for the local health office are to carry out activities that focus on the first 1000 days of life targeting mothers and children as the main targets. Suggestions for other researchers who will conduct similar research are to examine other variables that can be related to the occurrence of MGG.