Pekerja yang bekerja dengan menggunakan suara, dianggap sebagai professional voice users atau pengguna suara okupasi (occupational voice users-OVU). Pekerja dengan suara memiliki resiko tinggi penurunan kualitas suara dan terdapat faktor-faktor lain saat bekerja yang dapat memperburuk kualitas suara dan meningkatkan risiko kejadian disfonia. Identifikasi faktor-faktor risiko ini penting untuk dapat meminimalisir risiko gangguan suara pada pekerja OVU dan non-OVU. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang akan dilakukan pada bulan Juni-Juli 2022. Data MDVP, demografi, dan informasi mengenai faktor-faktor risiko yang ada pada pekerja akan didapatkan melalui pemeriksaan pada guru yang bekerja di Sampoerna Foundation, Jakarta. Dari total 83 partisipan, ditemukan bahwa OVU memiliki hasil parameter suara (dengan perbedaan signifikan pada jitter, NHR, ATRI) lebih tinggi. Dari semua partisipan ditemukan bahwa merokok menyebabkan perbedaan signifikan pada hasil analisa suara (Jitter, Shimmer, NHR, ATRI lebih tinggi).Tidak ada perbedaan signifikan akan nilai anailsa suara pada partisipan dengan risiko dehidrasi, konsumsi alkohol, dan riwayat hipertensi atau gastritis. Studi ini menemukan bahwa OVU memiliki parameter kualitas suara yang cenderung lebih buruk dibanding non-OVU, dan merokok merupakan faktor risiko yang secara signifikan dapat memperburuk parameter kualitas suara.
Workers using their voices are considered professional or occupational voice users (OVU). Workers who utilize their voice extensively have a high risk of reduced voice quality which can be exacerbated by other risk factors, resulting in an increased risk of dysphonia. Identifying these risk factors is essential to minimize the risk of voice disorders in OVU and non-OVU workers while increasing workers' and companies' awareness of voice usage at work. This research is a cross-sectional study conducted in June-July 2022. MDVP data, demographics, and information about risk factors in workers were obtained by examining teachers who work at a school in Jakarta. From a total of 83 participants, it was found that OVU had significantly higher Jitter, NHR, and ATRI compared to non-OVU. From all participants, it was found that smoking caused a significantly higher Jitter, Shimmer, NHR, and ATRI. There was no significant difference in the sound analysis scores in participants with a risk of dehydration, alcohol consumption, and a history of hypertension or gastritis, yet this warrant careful interpretation because numerous pieces of literature have proven otherwise. Improving sound quality through avoiding risk factors and implementing voice hygiene and proper phonation may be helpful for OVU.