Pemenuhan garam industri nasional bersinggungan dengan garam konsumsi karena pengadaannya melibatkan pasokan dari garam impor dan lokal sekaligus. Dalam rantai nilai garam industri ini para aktor dalam berbagai kepentingan saling terkait dalam pola interaksi dan hubungan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktor-aktor yang terlibat dan keterhubungan mereka dalam fungsi dan aliran rantai nilai garam industri, menganalisis tata kelola yang membentuk pola hubungan antar aktor tersebut, dan memformulasikan strategi perbaikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme dengan pengumpulan data primer dan sekunder, melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi lapang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa aktor utama yang terlibat dalam rantai nilai utama garam industri adalah petambak garam lokal (produksi), pengumpul/pedagang (penyimpanan dan pengangkutan), perusahaan pengolah garam (pengolahan), dan perusahaan pengguna garam (konsumsi industrial). Tipe tata kelola yang terjadi antara perusahaan pengguna dan pengolah garam adalah modular, antara perusahaan pengolah dan pedagang/pengumpul relasional, antara pedagang/pengumpul dan petambak captive. Selain itu, terjadi pula tipe tata kelola hierarki pada bentuk usaha garam integratif yang dijalankan oleh PT Garam (dan sebagian perusahaan swasta sejenis), dan tipe pasar pada hubungan antara pengguna atau pengolah garam dengan pemasok garam asal impor. Dalam pola rantai nilai tersebut, petambak berada pada posisi yang semakin lemah akibat ekses sentimen dari pasokan garam impor. Perbaikan tata kelola rantai nilai garam industri diarahkan dengan pengarusutamaan hubungan langsung antara petambak garam dan perusahaan pengolah dalam tipe modular melalui penguatan institusi petambak dan reorientasi bisnis PT Garam untuk pasar garam industri.
The fulfillment of national industrial salt intersects with consumption salt because it involves supplies of both imported and local salt. In the industrial salt value chain, actors in various interests are interrelated in certain patterns of interaction and relationships. This study aims to analyze the actors involved and their interrelationships in the functions and flows of the industrial salt value chain, analyze the governance that shapes the pattern of relations between these actors, and formulate improvement strategies. This study uses a post-positivistic approach through primary and secondary data collection, with interviews, documentation studies, and field observations. Based on the research results, it was found that the main actors involved in the main value chain of industrial salt are local salt farmers (production), collectors/traders (storage and transportation), salt processing companies (processing), and salt user companies (industrial consumption). The type of governance that occurs between user companies and salt processors is modular, between processing companies and traders/collectors is relational, between traders/collectors and farmers is captive. In addition, there is also a type of hierarchical governance in the form of an integrative salt business run by PT Garam (and several similar private companies), and a market type in the relationship between salt users or processors and suppliers of imported salt. In this value chain pattern, salt farmers are in an increasingly weak position due to excess sentiment from imported salt supplies. Improving the governance of the value chain governance was formulated by mainstreaming a direct relationship between salt farmers and processing companies in a modular type through strengthening farmer institutions and reorienting PT Garam's business to the certain industrial salt market.