Ventilasi mekanik merupakan alat yang digunakan untuk membantu fungsi pernapasan pada pasien dengan hipoksemia, hiperkapnia berat dan gagal napas untuk oksigenasi dan mengurangi beban kerja pernafasan. Penggunaan ventilasi mekanik yang lama akan menyebabkan komplikasi cedera paru, pneumonia terkait ventilator, dan kelemahan otot pernafasan. Penyapihan ventilasi mekanik harus segera dilakukan agar pasien tidak tergantung dengan ventilator dan mencegah terjadinya berbagai komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi proses penyapihan ventilasi mekanik. Metode penelitian menggunakan desain deskripsi korelasi / cross sectionaldengan 80 responden pasien yang terpasang ventilasi mekanik pada 4 Rumah Sakit di Jakarta. Analisis data menggunakan uji statistik rank spearman, C square dan regresi logistik ordinal. Hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status nutrisi, Rapid Shallow Breathing Indeks (RSBI) terhadap penyapihan ventilasi mekanik. Terdapat hubungan yang signifikan antara komorbid (p 0.001 < α, r 0.378), lama rawat (p 0.001 < α, r 0.671) dan kecemasan (p 0.001< α, r 0.751) terhadap penyapihan tenaga mekanik. Hasil uji multivariat menunjukkan tidak ada yang lebih berpengaruh terhadap penyapihanventilasi mekanik (komorbdi p value 0,812 > α 0,05 lama rawat p value 0,709 > α 0,05 dan kecemasan p value 0,828 > α 0,05. Kesimpulan: komorbid, lama rawat dan kecemasan memiliki hubungan yang kuat dan dominan pengaruh yang tidak Jauh berbeda dengan penyapihan Perawat memiliki peran penting dalam keberhasilan penyapihan ventilasi mekanik dengan membedakan komorbid, lama perawatan dan tingkat kecemasan pasien Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya menggunakan satu tempat penelitian dengan populasi dan prosedur standar penyapihan yang sama
Mechanical ventilation is a device used to assist respiratory function in patients with hypoxemia, severe hypercapnia and respiratory failure to oxygenate and reduce the workload of breathing. Prolonged use of mechanical ventilation can lead to complications of lung injury, ventilator-associated pneumonia, and respiratory muscle weakness. Mechanical ventilation weaning must be done immediately so that the patient is not dependent on the ventilator and prevents various complications. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the mechanical ventilation weaning process. The research method uses a cross-sectional/correlation description design with 80 patient respondents who are mechanically ventilated at 4 hospitals in Jakarta. Data analysis used Spearman's rank statistical test, C square and ordinal logistic regression. The results showed that there was no relationship between age, gender, educational level, nutritional status, Rapid Shallow Breathing Index (RSBI) and mechanical ventilation weaning. There was a significant relationship between comorbid (p 0.001 < α, r 0.378), length of stay (p 0.001 < α, r 0.671) and anxiety (p 0.001 < α, r 0.751) on mechanical ventilation weaning. Multivariate test results showed that none had a more dominant effect on mechanical ventilation weaning (comorbidity p value 0.812 > α 0.05 length of stay p value 0.709 > α 0.05 and anxiety p value 0.828 > α 0.05. Conclusion: comorbid, duration hospitalization and anxiety have a strong and dominant relationship that is not much different on weaning.Nurses have an important role in the success of mechanical ventilation weaning by paying attention to comorbidities, length of stay and patient's level of anxiety.Recommendations for further research using one research location with a population and standard procedures the same weaning.