Pendahuluan: Pasien dengan gagal jantung sangat rentan mengalami readmisi yang disebabkan oleh berbagai masalah seperti persepsi terhadap gejala, pengobatan, kepatuhan diet, dukungan sosial, kemampuan kognitif dan ekonomi dalam melaksanakan perawatan diri, persepsi penyakit dan akses ke perawatan kesehatan. Perawatan paliatif kardiovaskular khususnya pada pasien gagal jantung bertujuan agar pasien dan keluarga mendapatkan ketenangan dan merasakan suasana aman baik secara fisik, psikososial, spiritual, dan permasalahan lainnya, serta membuat pasien dan keluarga memiliki pemahaman yang sama dengan perspektif medis. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga pasien gagal jantung yang mendapatkan perawatan paliatif.
Metode: Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu keluarga pasien gagal jantung yang memiliki pengalaman mendapatkan perawatan paliatif, mampu berkomunikasi dengan baik dan jelas, serta bersedia untuk menjadi partisipan dengan memberikan persetujuan melalui informed consent.
Hasil: Tema-tema yang teridentifikasi dalam pelelitian ini yaitu: (1) Keluarga mengenali keluhan fisik pasien gagal jantung yang mendapatkan perawatan paliatif, (2) Dukungan keluarga dalam perawatan pasien gagal jantung yang mendapatkan perawatan paliatif, (3) Alasan mendapatkan perawatan paliatif, (4) Persepsi keluarga terhadap perawatan paliatif.
Kesimpulan: Keluarga memainkan peran penting dalam perawatan pasien gagal jantung yang mendapatkan perawatan paliatif dalam mendampingi pasien selama perawatan di rumah sakit hingga perawatan selanjutnya ketika pulang kerumah. Dengan adanya dukungan dari tim perawatan paliatif dalam bentuk pendampingan bagi pasien dan keluarga, mampu memberikan dampak positif serta meningkatkan kualitas hidup. Sehingga dibutuhkan tim perawatan paliatif khususnya perawat kardiovaskular yang professional yang dapat memenuhi kebutuhan pasien gagal jantung beserta keluarga dalam memberikan layanan perawatan paliatif yang berkualitas di Indonesia.
Introduction: Patients with heart failure are very susceptible to readmission caused by various problems such as perception of symptoms, medication, dietary compliance, social support, cognitive and economic abilities in carrying out self-care, perception of illness and access to health care. Cardio palliative care, especially for patients with heart failure, aims to make patients and families feel calm and feel a safe atmosphere both physically, psychosocially, spiritually, and other problems, as well as to make patients and families have the same understanding from a medical perspective. Therefore, this study aims to explore the experiences of families of heart failure patients receiving palliative care. Method: This research uses a qualitative research type with a descriptive phenomenological approach. Participants in this study were families of heart failure patients who had experience in receiving palliative care, were able to communicate well and clearly, and were willing to become participants by giving informed consent. Results: The themes identified in this research were: (1) Families recognize the physical complaints of heart failure patients who receive palliative care, (2) Family support in caring for heart failure patients receiving palliative care, (3) Reasons for receiving palliative care, (4) Family perceptions of palliative care. Conclusion: The family plays an important role in the care of heart failure patients who receive palliative care in accompanying patients during treatment at the hospital until further care when they return home. With the support of the palliative care team in the form of assistance for patients and families, it can have a positive impact and improve the quality of life. So that a palliative care team is needed, especially professional cardiovascular nurses who can meet the needs of heart failure patients and their families in providing quality palliative care services in Indonesia.