Babad Sinělan Nasěkah merupakan salah satu satu dari sekian banyak karya sastra Jawa peninggalan para leluhur yang bisa dikaji dan diteliti. Naskah ini merupakan koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta dengan nomor koleksi 0100/pp/73 yang berbentuk tembang macapat yang ditulis menggunakan aksara Jawa dan menggunakan bahasa Jawa dengan sedikit serapan dari bahasa Arab, Melayu dan Belanda. Babad Sinělan Nasěkah tergolong ke dalam teks piwulang. Dalam teks piwulang terkandung ajaran-ajaran hidup yang berguna tidak hanya pada masa karya sastra itu ditulis, tetapi juga dimasa sesudahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis agar kandungan ajaran yang ada di dalam teks Babad SinělanNasěkah dapat diungkapkan dan dijadikan pedoman hidup. Namun, keadaan teks yang ditulis dengan menggunakan bahasa dan aksara Jawa merupakan sebuah persoalan tersendiri, sebab tidak semua pembaca memahami aksara dan bahasa Jawa. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan penyuntingan teks yang dalam penelitian ini menggunakan metode perbaikan bacaan. Setelah disunting, selanjutnya teks diterjemahkan dengan menggunakan gabungan antara metode terjemahan kata per kata, harfiah, setia, dan semantik. Selanjutnya, teks diinterpretasikan isinya dengan metode hermeneutik. Dari proses filologis dan interpretasi yang dilakukan terhadap teks inidiketahui bahwa di dalamnya terdapat nasihat mengenai tiga hal yang bisa merusak negara. Tiga hal tersebut adalah wanita, aparat pemerintah yang berkhianat, dan aparat pemerintah yang tidak jujur. Nasihat tentang tiga hal yang merusak negara tersebut diwujudkan dalam bentuk hikayat Arab.