Aktivitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit masih belum sesuai dengan ruang lingkup keperawatan dan amanah undang-undang keperawatan. Perawat banyak melakukan aktivitas diluar tugas dan kewenangannya sehingga beban kerja perawat dan asuhan yang terlewatkan meningkat. Hal ini juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Model ini dikembangkan melalui tahapan yaitu penelitian kualitatif deskriptif, observasi aktivitas perawat dan derivasi dari teori keperawatan yaitu teori Human Need dari Virginia Henderson teori Goal Attainment dari Imogene King dan teori Aktivitas dari Yurjo Engestrom. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model Alokasi Aktivitas Perawat (AAP) terhadap beban kerja, asuhan yang terlewatkan dan kepuasan pasien. Desain yang digunakan adalah Pra-Eksperimen (Pra-Experiment Design) tanpa control group dengan tiga kali pengukuran yaitu sebelum intervensi, setelah 1 bulan dan pengukuran 2 bulan setelah intervensi. Responden yang terlibat dalam penelitian terdiri dari 48 perawat pada dua ruangan intervensi. Pengukuran juga dilakukan pada pasien sejumlah 257 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model AAP diterapkan melalui asuhan keperawatan dan berpengaruh secara signifikan terhadap beban kerja (p-value 0,009), asuhan yang terlewatkan (p-value 0,001) dan kepuasan pasien (p-value 0,035). Model AAP mampu menurunkan beban kerja dari 66,89 menjadi 62,75 dari nilai tertinggi 100 (turun 6,2%), mampu menurunkan asuhan yang terlewatkan dari 25,56 menjadi 21,88 dari nilai tertinggi 100 (turun 14,4%) dan mampu meningkatkan kepuasan pasien dari 77,99 menjadi 82,60 dari nilai tertinggi 100 (naik 6%). Model ini disarankan untuk digunakan pada pelayanan keperawatan terutama di rumah sakit dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
The nurse's activities in providing nursing care in the hospital are still not in accordance with the scope of nursing and the mandate of nursing law. Nurses do a lot of activities outside of their duties and authorities so that the workload of nurses and overlooked care increases. It also affects patient and family satisfaction. This study aims to test the effect of the Nurse Activity Allocation model on workload, missed care and patient satisfaction. The design used is a quasi-experiment without control with three measurements, namely before the intervention, after 1 month and measurement 2 months after the intervention. The respondents involved in the study consisted of 48 nurses in two intervention rooms. Measurements were also taken on 257 patients. The results showed that the AAP model can be applied through nursing care and has a significant effect on workload (p-value 0.009), missed care (p-value 0.001) and patient satisfaction (p-value 0.035). The AAP model was able to reduce the workload score from 66.89 to 62.75 (down 6,2%), was able to reduce missed care from 25.56 to 21.88 (down 14,4%) and was able to increase patient satisfaction from 77.99 to 82.60 ( up 6%) from the highest score 100. This model is recommended to be used in nursing services, especially in hospitals in an effort to improve the quality of nursing care.