Tuna daksa cacat tangan atau tidak memiliki tangan merupakan sebuah kelainan anggota gerak terutama bagian atas yang menyebabkan gangguan aktivitas yang melibatkan tangan. Di sisi lain, revolusi industri 4.0 menawarkan kemudahan digitalisasi sehingga akses komputer sudah selayaknya bisa dinikmati semua orang. Namun, hal itu tak berlaku bagi tuna daksa cacat tangan terutama yang berprofesi sebagai pelukis. Era digital menuntut mereka mengembangkan lukisan dengan komputer tetapi terhambat pada aksesibilitas komputer khususnya pointer/kursor. Hal inilah yang menjadi inspirasi perancangan Difable Care (DC) Mouse yang didesain berbentuk seperti sandal yang terhubung ke komputer melalui USB wireless. Fitur DC mouse yaitu klik kanan, klik kiri, scroll, dan drag. Metode terdiri atas tahap persiapan, perancangan, serta pelaksanaan dan evaluasi. Prototipe dibuat menggunakan mesin 3D printing berbahan filamen Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). DC mouse menjadi solusi aksesibilitas penyandang tuna daksa cacat tangan dalam mengoperasikan pointer komputer sehingga mampu meningkatkan produktivitas melukis.