Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidlkan tinggL Pendidikan perlu mendapatkan perhatlan, karena pendidikan dinilai lamban dalam menanggapi permasalahan dunia dibandingkan dengan organlsasi bisnis, sehingga pendidikan sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia sering dlrasakan belum roemenuhi harapan, Pada pendidikan tinggi, Universitas sebagai suatu bentuk organisasi, tergolong organisasi non profit Secara umum universitas terdiri dari unit akademik; fakultas dan jurusan, dan unit pendukung seperti biro administrasi dan unit pelayanan lainnya. Masingmasing unit tersebut dalam pengeiolaannya memerlukan biaya. Biaya dari masing-masing unit pendukung lazimnya dialokasikan ke unil akademik. Masalah pengalokasian biaya tidak hanya dihadapi oleh organisasj yang berorientasl profit, tetapi juga oleh organisasi non profit, seperti pendidikan. Pada saaL ini pendidikan tinggi seperti layaknya perusahaan jasa mernbutuhkan sistem biaya umuk menjalankan tiga fungsi utama, yaitu: membuaL laporan keuangan untuk pihak eksternal dan internal, memahami biaya dari aktivilas, produk, jasa dan konsumen, serta menyediakanfeedback dan pengetahuan untuk manajemen mengenai faktor~faktor penyebab biaya, Sampai saat inl di Universitas Negeri Jakarta penentuan blaya operasional menggunakan metode tradisional. Biaya dihitung berdasarkan perkiraan kebutuhan tiap-tiap bagian baik bahan, tenaga kerja [angsung maupun biaya tidak langsung yang terHhat dan tidak terlafu su!it untuk memperkirakannya. Pada pelaksanaannya banyak terjadi variasi yang besar setelah program dHaksanakart atau terjadi penyimpangan, Pengelola pendidikan tidak pemah iii mengetahui berapa sesungguhnya blaya tidak langsung untuk setiap program pendidikan tinggi. Untuk mengatasi masalah berapa biaya tidak langsung yang sesungguhnya, perlu diketahul cam )'ang dapat digunalr..an untuk rnengbitung biaya tidak langsung ini. Untuk itu pada penelitian ini dicoba menggunakan perhitungan biaya tidak langsung dengan sistem Ar,tivity Based Costing yang memungkinkan pihak pengelola pendidikan t1nggi dapat mengidentifikasi aktlvitas yang dilakukan, sumber daya yang terlibat dan biaya yang dikonsumsi oleh suatu kegiatan pendidika.n. Sehingga yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana mengalokasikan biaya tak langsung untuk tiap produk jasa pendidikan yang dihasilkan oleh instilusi sehingga dapa1 menemukan hargalblaya perkulihan yang seharusnya ditanggung mabasiswa. Metode yang digunakan dalam mengalokaslkan biaya tidak langsung in! a.dalah metode Activity Based Costing (ABC) karena metode ini mampu me:nghitung biaya lebih akurat. Tujuan penelitian ini adalab untuk mengetabui keakuratan semua biaya yang terjadi pada keliga program sludi di Jurusan Teknik Mesin FT Ul'\J, untuk mengetabui dengan lebih pasti dan lebih rasional besarnya biaya yang terjadi ak1bat proses belajar-mcngajar di pendidikan bidang teknik dengan menggunakan sistem rancangan Activity-Based Costing, dan untuk memberi masukan kepada Jurusan Teknik Mesin FT UNJ yang belum pemah mengenal perhitungan biaya dengan metode ABC. Objek penelitian ini adalah Jurusan Teknlk Mesin Fakullas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Mesin mempul)yai tugas dan peranan sebagal unsur pelaksanaan pada Faku!tas Teknik yang mengelola bidang pendidlkan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang Teknik Mesin. Jurusan Teknik Mesin memiliki dua program iv studi yaitu Program Studi Pendidikan Teknik Mesin yang terdiri dari S I ~Reguler dan S I ~Non Reguler, dan Program Studi Diploma !II Teknik Mesin (D-Ill). Perhitungan blaya per mahasiswa dengan metode ABC menghasilkan perbedttan dengan metode saat inL Untuk program S I wReguler dan D-Ill me~ode ABC menghasilkan biaya per mahasiswa yang lebih besar dibandingkan dengan metode saat ini, sedangkan untuk. program S 1-Non Reguler, metode ABC memberikan biaya per mahasiswa yang lebih kecil dibandingkan dengan metode saat ini. Biaya-biaya pada Program D-lfr cenderung lebih besar dari Program S 1-Reguler dan SI-Non Reguler karena jumlah mahasiswa dan jumlah kelas lebih banyak dari dua program lainnya. Dari keseluruhan biaya, biaya yang paling besar adalan biaya honor dosen mengajar yang memiliki driver berupa jumlah mahaslswa x jumlah kelas x jumlah SKS dan biaya pengadaan peralatan laboratorium yang memillki driver berupa jumlah mahasiswa.