Bagi filsuf Theodor Adorno, musik dapat mengatakan sesuatu mengenai realitas dan menyingkap kondisi terdalam dari masyarakat. Dari cara komponis berjuang dengan material musikal, musik dapat memiliki potensi kritis. Berangkat dari pemikiran Kant, Hegel, Marx, sekaligus sebagai kritik terhadapnya, ditambah dengan pengetahuan musikalnya sebagai murid dari komponis Alban Berg, Adorno meyakini bahwa seperti halnya filsafat yang berupaya menganalisis segalanya, musik juga harus dapat memperpelik yang sederhana, mengacaukan yang biasa, dan menantang status quo dengan mendorong kesadaran kritis mengenai berbagai masalah seperti kontradiksi, penderitaan, dan alienasi yang terjadi dalam kehidupan.