Paruh kedua 1930an : masa-masa genting pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Di Eropa angin peperangan mulai berhembus. Di Asia, Jepang menang atas Rusia dan konon telah menyebarkan agen-agennya ke penjuru Asia. Di dalam negeri sendiri, pemogokan buruh merebak di kota-kota di Jawa. Belum lagi korupsi dan kebejatan moral birokrasi kolonial. Semua latar internasional itu berpengaruh tanpa disadari kepada kehidupan rakyat jelata di Wlingi, sebuah kota kecil di Jawa Timur yang menjadi mikrokosmos masyarakat kolonial. Seorang pemuda Belanda yang nekat ke Jawa untuk mencari ayahnya, seorang perempuan pibumi cantik yang berambisi menjadi nyonya Belanda, seorang sinder korup dengan istrinya yang penjudi, seorang detektif partikelir misterius, dan seorang nona Tionghoa pewaris usaha perkebunan coklat- semua terlibat dalam sebuah jalinan kisah cinta dan tragedi yang memikat di tengah kemelut drama sejarah.