Fear of Missing Out (FoMO) dapat dijelaskan sebagai ketakutan akan kehilangan momen
berharga individu maupun kelompok lain di mana individu tersebut tidak bisa hadir di
dalamnya. Selain itu seorang individu yang memiliki tingkat FoMO yang tinggi akan memiliki
keinginan untuk tetap terhubung ke sesuatu yang melibatkan teknologi digital sebagai
medianya. FoMO berkaitan juga dengan tingkat sosialitas dalam hal kecemburuan sosial dan
pengucilan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang
menjelaskan kecanduan media sosial dan keterkaitannya dengan Fear of Missing Out (FoMO)
pada Mahasiswa Universitas Indonesia. Variabel yang di duga signifikan menjelaskan
kecanduan media sosial adalah variabel neurotisme, pola asuh orang tua, kondisi pernikahan
orang tua, jenis kelamin, dan kepuasan terhadap hidup. Sedangkan variabel kecanduan media
sosial diduga dapat menjelaskan variabel Fear of Missing Out (FoMO). Penelitian ini
menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dan Classification and Regression Tree
(CRT). Data yang digunakan adalah data primer yaitu sebanyak 1027 mahasiswa Universitas
Indonesia angkatan 2018, 2019, 2020 dan 2021 yang aktif pada tahun akademik 2021/2022
semester genap. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil dari penelitian ini adalah variabel neurotisme, pola asuh orang tua, status
pernikahan orang tua, jenis kelamin, dan kepuasan terhadap hidup berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel kecanduan media sosial. Variabel kecanduan media sosial juga
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Fear of Missing Out (FoMO). Profil
mahasiswa yang mengalami Fear of Missing Out (FoMO) yang tergolong tinggi adalah
mahasiswa dengan tingkat kecanduan media sosial yang tinggi, mendapatkan pola asuh yang
cenderung tidak ideal, serta tingkat neurotismenya yang tinggi.
Fear of Missing Out (FoMO) can be explained as the fear of losing precious moments ofindividuals or other groups in which the individual cannot be present. In addition, an individualwho has a high level of FoMO will have a desire to stay connected to something that involvesdigital technology as a medium. FoMO is also related to the level of sociality in terms of socialjealousy and social exclusion. This study aims to determine the variables that explain socialmedia addiction and its relationship to Fear of Missing Out (FoMO) in Universitas Indonesiastudents. The variables that were suspected to be significant in explaining social mediaaddiction were neuroticism, parenting styles, parental marital conditions, gender, and lifesatisfaction. The variable of social media addiction is thought to be able to explain the Fear ofMissing Out (FoMO) variable. This research uses Partial Least Square (PLS) and Classificationand Regression Tree (CRT) methods. This study uses primary data, which is as many as 1027students of Universitas Indonesia batch 2018, 2019, 2020, and 2021 who are active in the evensemester 2021/2022 academic year. Sample was taken using purposive sampling technique.The results of this study are the variables of neuroticism, parenting styles, parental maritalstatus, gender, and life satisfaction statistically significant effect the social media addictionvariable. The social media addiction variable also statistically significant effect the Fear ofMissing Out (FoMO) variable. The profile of students who experience high Fear of MissingOut (FoMO) are students with a high level of social media addiction, tend to have non-idealparenting styles, and have high levels of neuroticism.