Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif sebagai akibat dari perubahan struktur otak dan jaringan saraf, yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh aktivitas mencocokkan gambar terhadap fungsi kognitif lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Total partisipan penelitian sebanyak 93 lansia yang tinggal di panti wreda di Provinsi Jakarta, dengan 46 lansia di kelompok intervensi dan 47 lansia di kelompok kontrol. Kriteria inklusi meliputi usia 60 tahun ke atas, mandiri, dapat berkomunikasi, tidak mengalami depresi, dan tidak memiliki gangguan penglihatan serta pendengaran. Intervensi yang diberikan adalah aktivitas mencocokkan gambar sebanyak 12 sesi dalam 4 minggu, yang dimulai dari bulan Mei hingga bulan Juni 2023. Variabel dependen adalah fungsi kognitif yang diukur menggunakan instrumen Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Efektivitas intervensi dianalisis menggunakan uji T dan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata skor fungsi kognitif sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p<0,001), namun tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kelompok kontrol. Analisis multivariat menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variabel intervensi adalah 2,55 dengan nilai p<0,05, yang berarti pemberian intervensi dapat meningkatkan selisih rerata skor fungsi kognitif sebesar 2,55 poin. Intervensi aktivitas mencocokkan gambar terbukti efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia. Oleh karena itu, pengelola PSTW dapat mempertimbangkan penambahan aktivitas pelatihan daya ingat bagi lansia.
Older adults experience a decline in cognitive function as a result of changes in brain structure and nerve tissue, which can affect their daily activities. The present study aimed to investigate the effect of matching picture activities on the cognitive function of the older adults. The research design used is a quasi-experimental design with a control group. A total of 93 elderly participants residing in PSTW of DKI Jakarta Province were involved, with 46 elderly individuals in the intervention group and 47 elderly individuals in the control group. Inclusion criteria included being 60 years of age or older, independent, able to communicate, no depression symptom, and having no visual or hearing impairments. The intervention provided was a series of 12 matching picture sessions over 4 weeks, from May until June 2023. The dependent variable was cognitive function, measured using the Montreal Cognitive Assessment (MoCA) instrument. The effectiveness of the intervention was analyzed using t-tests and multiple linear regression. The results revealed a significant difference between the mean scores of cognitive functions in the pretest and posttest in the intervention group (p<0.001), but no significant difference was found in the control group. Multivariate analysis showed that the regression coefficient for the intervention variable was 2.55 with a p-value of <0.05, indicating that the intervention could increase the difference in mean scores of cognitive functions by 2.55 points. The matching picture intervention was proven effective in improving the cognitive function of the elderly. Therefore, the management of institutionalized care service could consider adding memory training activities for the elderly.