Penelitian ini membahas partisipasi politik jemaah Salafi di DKI Jakarta pada Pemilihan
Presiden 2019. Penelitian ini menggunakan konsep ideologi dan teori partisipasi politik.
Penelitian ini menjelaskan Islam dengan pemahaman para salaf yaitu generasi terbaik umat
Islam sebagai ideologi yang dapat mempengaruhi tindakan politik jemaah Salafi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam untuk memperoleh
data primer serta data sekunder melalui buku, artikel jurnal, dan media daring. Temuan dari
penelitian ini adalah terdapat beberapa ustaz Salafi yang membolehkan jemaah untuk
mengikuti pemilihan umum dengan membawakan dalil agama. Peneliti juga menemukan
jemaah Salafi yang berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden 2019. Bahkan terdapat ustaz yang
menganjurkan jemaah untuk memilih dalam pemilihan umum dibandingkan tidak memilih.
Jemaah Salafi menilai pada saat Pemilihan Presiden 2019 terjadi polarisasi dalam masyarakat
menjadi dua kubu. Dalam memilih di antara kedua calon, jemaah tidak hanya memperhatikan
profil calon presiden saja melainkan juga memperhatikan pendukung dari calon presiden yang
akan dipilih. Mereka memiliki kecenderungan untuk memilih calon presiden yang mayoritas
pendukungnya adalah muslim, yaitu Prabowo Subianto. Jemaah Salafi juga menerima hasil
akhir suara dan menekankan untuk tetap taat kepada presiden terpilih yang memimpin
pemerintahan, selama bukan untuk melanggar syariat agama.
This study discusses the political participation of Salafi in DKI Jakarta in the 2019Presidential Election. This study uses the concept of ideology and political participation theory.This study explains Islam with the understanding of the salaf, namely the best generation ofMuslims as an ideology that can influence the political actions of Salafi congregation. Thisstudy uses a qualitative method by conducting in-depth interviews to obtain primary andsecondary data through books, journal articles, and online media. The findings of this study arethat there are several Salafi ustadh who allow congregations to take part in general electionsby presenting religious arguments. The researcher also found Salafi congregation participatingin the 2019 Presidential Election. There were even ustadh who suggested the congregation tovote in general elections instead of not voting. The Salafi congregation views that during the2019 Presidential Election there was polarization in society into two camps. In choosingbetween the two candidates, the congregation does not only pay attention to the profile of thepresidential candidate but also pays attention to the supporters of the presidential candidate tobe elected. They have a tendency to vote for a presidential candidate whose majority ofsupporters are Muslims, namely Prabowo Subianto. The Salafi congregation also accept thefinal results and an appeal to remain obedient to the elected president who leads thegovernment, as long as it does not violate religious law.