Penelitian ini membahas mengenai bagaimana fungsi dan sumber resiliensi remaja pasca perceraian orang tua. Perceraian orang tua merupakan salah satu peristiwa yang signifikan dalam hidup seorang remaja. Peristiwa tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana fungsi dan sumber resiliensi yang dimiliki remaja serta bagaimana fungsi dan sumber resiliensi yang remaja miliki dilihat dari perkembangan kognitif mereka. Pemahaman tentang fungsi dan sumber resiliensi ini dapat membantu dalam merancang intervensi yang relevan untuk meningkatkan fungsi dan sumber resiliensi pada remaja pasca perceraian orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi terhadap 3 orang remaja dan 3 orang dewasa awal yang memiliki riwayat perceraian orang tua ketika berusia 11–15 tahun. Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2022—Juni 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua informan dalam penelitian ini memiliki semua fungsi dan sumber resiliensi karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu latar belakang informan seperti jenis kelamin, usia, saudara kandung yang mereka miliki, serta kedekatan hubungan mereka dengan orang terdekatnya. Selain itu, fungsi dan sumber resiliensi remaja pasca perceraian orang tuanya juga dapat dilihat dari perkembangan kognitif yang mereka alami, diketahui dari caranya berpikir secara abstrak, logis, dan idealis.
This study discusses the functions and sources of adolescent resilience after parental divorce. Parental divorce is one of the significant events in an adolescent’s life. These events can affect the adolescent’s well-being and development. This study aims to describe how the functions and sources of resilience that adolescents have and how the functions and sources of resilience that adolescents have, are seen from their cognitive development. This understanding of functions and sources of resilience can help in designing relevant interventions to improve the functions and sources of adolescent resilience after parental divorce. This study uses a qualitative approach by conducting in-depth interviews and observations of 3 adolescents and 3 early adults who had a history of parental divorce at the age of 11–15 years old. This study took place from September 2022—June 2023. The results showed that not all informants in this study had all functions and sources of resilience because it was caused by several factors, such as their background, i.e. gender, age, siblings, and the closeness of their relationships with their closest ones. In addition, the functions and sources of adolescent resilience after parental divorce can also be seen from the cognitive development they experience, known from the way they think abstractly, logically, and idealistically.