Stigma mengarah pada sikap negatif terhadap nilai, karakteristik, atau praktik yang dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada umumnya. Adanya stigma dan persepsi negatif terhadap pekerja disabilitas pada rekruter non-disabilitas, menjadi salah satu hambatan yang akhirnya membatasi potensi disabilitas dan bertransformasi menjadi kegagalan yang struktural pada kehidupan personal, ekonomi, sosial dan karir mereka. Metode kontak imajiner menjadi salah satu strategi intervensi untuk mengurangi stigma dan persepsi negatif melalui simulasi mental membayangkan kontak atau interaksi dengan anggota kelompok yang distigma dengan lebih positif. Program intervensi kontak imajiner dalam penelitian ini, dilakukan pada 15 partisipan yang merupakan pekerja non-disabilitas yang merupakan rekruter di sektor swasta dan pemerintah. Hasilnya, stigma negatif terhadap pekerja disabilitas dari kondisi sebelum diberi intervensi kontak imajiner (M= 96.26, SD= 10.42, n= 15) berkurang secara signifikan dengan p < 0.05 setelah diberi intervensi kontak imajiner (M= 76.33, SD= 17.37, n= 15). Selain itu, terjadi perubahan perilaku pada partisipan yang dibuktikan dengan meningkatnya sikap positif melalui dukungan pada kampanye pemenuhan kerja bagi disabilitas.
Stigma refers to negative attitudes towards values, characteristics, or practices that are considered deviating from prevailing norms. The existence of stigma dan negative perceptions towards wokers with disabilities among non-disabled recruiters becomes one of the barriers that ultimately limit the potential of disabilities and transform into structural failures in their personal, economic, social, and career. The imahinary contact method is one of the intervention strategies to reduce stigma and negative perceptions through mental simulation of imagining contact or interaction with stigmatized group members in a more postive way. This research was conducted with 15 participants who were non-disabled workers working as recruiters in both public and private sectors. The result showed a significant reduction in negativity towards workers with disabilities after receiving the imaginary contact intervention (M= 76.33, SD= 17.37, n= 15) compared to before intevention (M= 96.26, SD= 10.42, n= 15) with p <0.05. Furthermore, there was a change in behavior among the participants as evidenced by their increased positive attitudes towards supporting disability employment campaigns.