Kesesuaian biaya dalam proses pembangunan Gedung bertingkat tinggi, menjadi salah satu kriteria keberhasilan suatu proyek konstruksi. Namun, masalah utama yang sering dihadapi oleh Sebagian besar proyek konstruksi terkait dengan terjadinya pembengkakkan biaya (Cost Overrun). Quantity Surveyor sebagai salah satu profesi yang terlibat dalam proyek konstuksi, memiliki peran penting yaitu sebagai perencana dan pengendali biaya dari tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi, hingga tahap pasca-konstruksi belum sepenuhnya berperan dalam proyek-proyek konstruksi, khususnya di Indonesia. Dibandingkan dengan standar kompetensi internasional QS antara lain Australian Institute of Quantity Surveyor (AIQS), terdapat beberapa kompetensi QS yang belum ada pada Standar Kompetensi QS di Indonesia (SKKNI). Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengevaluasi standar kompetensi QS di Indonesia (SKKNI) melalui identifikasi gap kompetensi, dan risiko-risiko dari kompetensi tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya cost overrun. Dengan adanya strategi peningkatan kompetensi QS di Indonesia, diharapkan mampu untuk mengurangi terjadinya cost overrun dalam proyek konstruksi.
The Suitability of costs in the process of constructing high-rise buildings is one of the criteria for the success of a construction project. However, the main problem that is often faced by most construction projects is related to the occurrence of cost overruns. Quantity Surveyor as one of the professions involved in construction projects, has an important role, as a cost planner and cost controller from the pre-construction stage, construction stage, to post-construction stage, but has not fully played a role in construction projects, especially in Indonesia. Compared to international Quantity Surveyor competency standard, including Australian Institute of Quantity Surveyor (AIQS), there are several Quantity Surveyor competencies that are not covered in the Quantity Surveyor Competency Standard in Indonesia (SKKNI). Through the identification of competency gaps and the risk of these competencies that can lead to cost overruns. With the improvement strategies of Quantity Surveyor competencies in Indonesia, hope that it will be able to reduce the occurrence of cost overruns in construction projects.