PT ABC merupakan distributor suku cadang alat berat produk Komatsu, salah satunya adalah komoditas GET (Ground engaging tools). Dalam penerapan pengelolaan Inventory serta supply chain management salah satu hal yang sangat penting yaitu forecasting, dimana dalam hal ini di PT ABC melakukan forecasting untuk suku cadang yang sangat dibutuhkan ketersediaannya dalam pemeliharaan alat berat dan dukungan layanan purna jual. Inventory merupakan suatu working capital yg cukup vital bagi PT ABC, sehingga diperlukan peningkatan efektifitas forecasting atau peramalan suku cadang yg sangat baik untuk mencapai inventory yang sehat dengan output ketersediaan suku cadang yang tinggi. Metode yang digunakan pada forecasting komoditas GET, yaitu metode Trend analysis dengan nilai safety stock dan lead time fix adjustment, dan Moving Average dengan menggunakan data aktual lead time serta
safety stock dengan pertimbangan data historis fluktuasi demand. Analisis efektifitias forecasting dilakukan dengan melihat hasil dari akurasi, kontribusi, serta nilai error forecasting terhadap aktual demand yang terjadi, Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa metode forcasting moving average memiliki nilai error forecasting quantity lebih kecil, yaitu 35% dibandingkan metode trend analysis yang menghasilkan error forecasting quantity 98%.
PT ABC as Distributor of Heavy equipment parts of Komatsu Product, such as GET (Ground engaging tools). In inventory controlling and supply chain managing, one of important thing is forecasting, while in this situation at PT ABC forecasting parts that is very use for Heavy equipment maintenance and also for supporting after sales services. Inventory is a vital working capital for PT ABC, it’s necessary to increase forecasting effectiveness to achieve health inventory with high Parts availability output. Forecasting method that use in GET commodity, are Trend analysis with safety stock and lead time number is fix adjustment, and moving average with lead time number is actual historical data and safety stock number considering fluctuating demand, this analysis carried out by analyze the result of accuracy, contribution, and also error number of forecasting quantity to the actual demand that occurs. Based on the results of the analysis, it shows that the forecasting moving average method has a smaller forecasting quantity error value, which is 35% compared to the trend analysis method which produces a forecasting quantity error of 98%.