Sebagai sebuah produk, obat memiliki sifat yang rentan dengan pengaruh lingkungan sekitarnya seperti suhu, kelembapan, cahaya, kontaminasi mikroba, dan udara. Hal ini akan berpengaruh terhadap stabilitas obat. Untuk menjaga stabilitas obat, dibutuhkan suatu metode perlindungan. Metode perlindungan obat yang paling krusial adalah pengemasan. Selain melindungi obat, pengemasan juga bertujuan untuk memberikan identifikasi, informasi, dan kenyamanan pada pasien. Laporan ini mengkaji sebuah mesin pengemasan primer pada departemen produksi solid di PT. SOHO Industri Pharmasi, yaitu mesin blistering Wonder eB 350. Pengkajian yang dilakukan berupa observasi kecepatan mesin dan permasalahan yang terjadi pada mesin tersebut, menentukan kecepatan mesin yang optimal dengan melakukan pengujian, serta memberikan usulan / rekomendasi perbaikan pada mesin tersebut. Dari pengkajian yang dilakukan, ditemukan bahwa kecepatan mesin sebesar 165 dan 167 bpm merupakan kecepatan yang optimal dimana memiliki nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang relatif tinggi, unplanned stoppage yang relatif rendah, waktu produksi satu batch yang dapat dicapai dalam waktu 11-12 jam, serta proses kemas dapat berjalan secara seimbang antara kemas primer dan sekunder. Selain itu, ditemukan tiga permasalahan yang berpengaruh cukup signifikan terhadap proses produksi, yaitu berhentinya mesin akibat eyemark AHP yang melenceng, membersihkan feeding set yang kotor, dan terdapat kapsul yang tersangkut pada feeding set. Maka, disarankan untuk melakukan validasi berupa perulangan pengujian terhadap kecepatan 165-167 bpm secara konsisten untuk menghasilkan data yang lebih akurat serta melakukan pengujian dan implementasi terhadap rekomendasi yang diberikan dalam rangka menyelesaikan permasalahan mesin yang timbul.
As a product, drugs are vulnerable to environmental influences such as temperature, humidity, light, microbial contamination, and air. This will affect the stability of the drug. To maintain drug stability, a protective method is needed. The most crucial method of drug protection is packaging. In addition to protecting the drug, packaging also aims to provide identification, information, and convenience to patients. This report examines a primary packaging machine in the solid production department at PT. SOHO Industri Pharmasi, namely the Wonder eB 350 blistering machine by observing the machine's speed, finding the machine's problems, and also by giving recommendations for improvements to the machine. From the studies conducted, it was found that machine speeds of 165 and 167 bpm are optimal speeds which have relatively high Overall Equipment Effectiveness (OEE) values, relatively low unplanned stoppage, one batch production time that can be achieved within 11-12 hours, and the packaging process can be running in a balance between primary and secondary packaging. In addition, three problems were found that had a significant effect on the production process, namely machine stopping due to the AHP's eyemark being off, cleaning the dirty feeding set, and having capsules stuck in the feeding set. So, it is recommended to carry out validation in the form of repeated tests on speeds of 165-167 bpm consistently to produce more accurate data as well as to carry out tests and implementation of the recommendations given to solve engine problems that arise.