Keberadaan apoteker memiliki peran yang penting dalam mencegah munculnya masalah terkait obat. Apoteker sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan memiliki peran penting dalam pemantauan terapi obat. Pengetahuan penunjang dalam melakukan PTO adalah patofisiologi penyakit, farmakoterapi, serta interpretasi hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan diagnostik. Selain itu, diperlukan keterampilan berkomunikasi, kemampuan memvina hubungan interpersonal, dan menganalisis masalah. Proses PTO merupakan proses yang komprehensif dan harus dilakukan secara berkesinambungan agar mencapai tujuan terapi yang diinginkan. Pengamatan dilakukan di Ruang PICU RSUP Fatmawati dari pukul 08.00 – 16.00 dengan mengamati rekam medis, instruksi harian pasien, dan CPPT pada aplikasi SIMGORS RSUP Fatmawati. Terdapat drug related problem’s yang terjadi pada pasien dengan inisial AS dengan nomor RM 18418** yaitu Indikasi Tanpa Obat (Hiperglikemia), Dosis Subterapi (Kotrimoksazol, Ampisilin-Sulbaktam, Salbutamol, Amikasin), Overdosis (Zink), dan Interaksi Obat (Flukonazol dengan Kotrimoksazol). Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan konfirmasi ke Dokter Penanggung Jawab Pasien, kemudian melakukan penambahan terapi, peningkatan atau pengurangan dosis, dan monitoring tanda klinis pasien.
The existence of a pharmacist has an important role in preventing the emergence of drug-related problems. Pharmacists as part of the health care team have an important role in monitoring drug therapy. Supporting knowledge in performing PTO is disease pathophysiology, pharmacotherapy, and interpretation of physical, laboratory, and diagnostic examination results. In addition, it requires communication skills, the ability to develop interpersonal relationships and analyze problems. The PTO process is comprehensive and must be carried out continuously to achieve the desired therapeutic goals. Observations were made in the PICU Room at Fatmawati Hospital from 08.00 – 16.00 by observing medical records, patient daily instructions, and CPPT on the SIMGORS application at Fatmawati Hospital. There are drug-related problems that occur in patients with the initials AS with RM 18418**, namely Indications for No Drugs (Hyperglycemia), Subtherapy Doses (Co-trimoxazole, Ampicillin-Sulbactam, Salbutamol, Amikacin), Overdose (Zink), and Drug Interactions (Fluconazole with co-trimoxazole). This can be overcome by confirming with the doctor in charge of the patient, then adding therapy, increasing, or decreasing the dose, and monitoring the patient's clinical signs.