UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Dari Lapangan Zending Menjadi Gereja Masehi Injili di Halmahera, 1866-1949 = From Missionfield to the Evangelical Christian Church in Halmahera, 1866–1949

Liliane Mojau; Tangkilisan, Yuda Benharry, supervisor; Agus Setiawan, examiner; Didik Pradjoko, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023)

 Abstrak

Tesis ini membahas perkembangan lapangan zending di Halmahera menjadi satu gereja yang berdiri sendiri, yakni Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH), 1866–1949. Dalam studi sejarah gereja, perkembangan ini disebut dengan istilah kemandirian gereja. Umumnya, kemandirian gereja dipandang sebagai suatu proses yang alami, di mana jemaat-jemaat Kristen yang terbentuk dari aktivitas pekabaran Injil akan mencapai kemandiriannya begitu para zendeling berhasil mendewasakan mereka. Kenyataannya kemandirian gereja bukanlah sesuatu hal yang mudah dicapai dan setiap gereja memiliki dinamika yang khas dalam mencapai kemandiriannya. Sebagai suatu studi sejarah gereja, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber-sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa arsip gereja yang relevan seperti notula konferensi para zendeling dan pendeta pribumi, serta majalah bulanan UZV. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa perkembangan yang dialami jemaat-jemaat Kristen Protestan di Halmahera merupakan sebuah proses bertahap yang memiliki dinamika tersendiri. Terdapat tiga tahap perkembangan yang ditemukan, yaitu (1) penerimaan, (2) kesadaran, dan (3) penyatuan serta kemandirian gereja secara organisasi.

This thesis discusses the development of the missionfield in Halmahera to become an independent church, namely the Evangelical Christian Church in Halmahera (GMIH), 1866–1949. In the study of church history, this development is also referred to as church independence. Generally, church independence is seen as a natural process, in which Christian congregations formed through evangelism activities to achieve their independence once they had matured. This process is not easy to achieve and every church has a unique dynamic to be independent. As a study of the church history, the method used in this research is the historical method: heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The church archives such as conference minutes of missionaries and indigenous priests, as well as the monthly UZV magazines were used in this research as the primary sources. The result of this research indicates that the development of Protestant congregations in Halmahera was a gradual process that has its dynamics. There were three stages of development, namely (1) stage of acceptance, (2) stage of awareness, and (3) stages of unification and organizational independence of the church.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Liliane Mojau.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 106 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-24-52393837 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920527044
Cover