Penyakit periodontal, termasuk gingivitis dan periodontitis, merupakan penyakit yang memiliki prevalensi tinggi. Pandemi COVID-19 mempersulit pasien untuk mendapatkan perawatan periodontal, sedangkan kebutuhan akan perawatan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas mobile application periodontal, yakni suatu inovasi dan solusi untuk permasalahan tersebut, dengan cara membandingkan parameter inflamasi klinis dan psikomotor penderita gingivitis maupun periodontitis, antara kelompok yang diberikan intervensi mobile application dan kelompok yang tidak diberikan intervensi setelah satu dan tiga bulan penggunaan. Subjek penelitian berjumlah 40 orang yang terbagi secara acak dan merata pada kelompok uji dan kelompok kontrol. Parameter inflamasi klinis yang diperiksa ialah bleeding on probing (BoP) dan probing pocket depth (PPD). Peneliti menganalisis hasil perbandingan rerata nilai BoP, PPD, dan psikomotor antar kelompok uji dan kontrol serta dalam masing-masing kelompok uji dan kontrol setelah satu dan tiga bulan penggunaan. Hasil analisis antar kelompok menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara statistik rerata nilai BoP, PPD, dan psikomotor, kecuali parameter PPD pada penderita periodontitis. Hasil analisis dalam kelompok menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara statistik pada seluruh parameter pada kelompok uji, sedangkan pada kelompok kontrol, tidak ditemukan adanya perbedaan rerata nilai psikomotor yang bermakna. Studi ini menunjukkan bahwa perawatan periodontal berbasis mobile application dinilai efektif khususnya dalam pandemi COVID-19.
Periodontal disease, including gingivitis and periodontitis, is a highly prevalent disease. The COVID-19 pandemic has made it challenging for patients to receive periodontal therapy, despite the demand for treatment is still increasing. This study aims to evaluate the effectivity of periodontal mobile application, which is an innovation and solution for this problematic situation, by comparing clinical parameters of inflammation and psychomotor scores in gingivitis and periodontitis patients, between the group that was given the mobile application and the group that was not given the intervention after 1 and 3 months of use. Forty subjects were randomly and evenly distributed into the test and control group. The clinical inflammation parameters examined were bleeding on probing (BoP) and probing pocket depth (PPD). The author analyzed the comparison results of the mean values of BoP, PPD, and psychomotor between the groups (inter-group) and within the groups (intra-group) after one and three months of use. The results of the inter-group analysis showed that there were statistically significant differences in the mean values of BoP, PPD, and psychomotor, except for PPD parameter in patients with periodontitis. The results of the intra-group showed that there were statistically significant differences in all parameters in the test group, while in the control group, there was no significant differences in the mean of psychomotor scores. This study shows that mobile application-based periodontal treatment is considered effective especially in COVID-19 pandemic.