Mengkaji puisi dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, salah satunya adalah dengan pendekatan intertekstual. Intertekstual berfokus pada hubungan atau keterkaitan yang ada di antara dua teks. Penelitian ini membahas tentang kajian mengenai intertekstual yang terdapat dalam puisi karya Yoon Dongju yang berjudul ‘Seosi’ dan ‘Byeol heneun bam’. Puisi ‘Seosi’ diciptakan pada periode modern akhir atau disebut sebagai 근대 yakni pada tahun 1941, sedangkan puisi ‘Byeol heneun bam’ diciptakan pada tahun dan bulan yang sama. Akan tetapi puisi ‘Byeol heneun bam’ masuk ke masa periode modern awal atau 현대. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan keterkaitan dalam studi intertekstual yang terdapat pada kedua puisi tersebut. Penulis menjabarkan latar belakang dari kedua puisi dan mencari bagian dalam puisi yang memiliki hubungan tertentu. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif serta melakukan studi kepustakaan dengan merujuk pada artikel jurnal, buku-buku yang berkaitan, dan sumber-sumber daring. Hasil penelitian menunjukkan ada kata-kata yang terdapat pada kedua puisi saling memiliki keterkaitan. Kata-kata tersebut terdiri dari bukkeuroun/bukkeurom (malu), byeol (bintang), bam (malam), haneul (langit), serta gyeoul (musim dingin) dan baram (angin) yang dikaji menggunakan unsur fisik dan unsur batin.
The study of poetry can be approached through various methods, on of which is intertextual analysis. Intertextuality focuses on the relationships or connections between two texts. This research explores the intertextual analysis of the poems ‘Seosi’ and ‘Byeol heneun bam’ by Yoon Dongju. ‘Seosi’ was composed during the late modern period, specifically in 1941, while ‘Byeol heneun bam’ was written in the same year and month but falls under the early modern period. The objective of this study is to elucidate the intertextual connections present in both poems. The author provides the background of the two poems and identifies specific sections within them that exhibit interrelatedness. Qualitative descriptive methodology is employed utilizing literature reviews that include journals, relevant books, and online sources. The findings reveal that certain words in both poems exhibit intertextual connections, such as 부끄러운/부끄럼 (ashamed), 별 (star), 밤 (night), 하늘 (sky), and 겨울/바람 (winter/wind), which are analyzed in terms of their physical and emotional elements.