Naskah merupakan benda budaya yang paling berharga. Salah satu benda budaya peninggalan nenek moyang tersebut adalah naskah Hikayat Cindabaya. Isi naskah ini menonjol pada satu aspek sosial yang ada dalam masyarakat, yakni aspek status sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini merupakan kajian filologi yang memanfaatkan kajian sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dasar penentu status sosial dalam Hikayat Cindabaya, menunjukkan persoalan status sosial yang terdapat di dalam Hikayat Cindabaya, khususnya diskriminasi dan mobilitas status sosial, serta menganalisis dampak dari persoalan status sosial tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Penelitian ini menggunakan sumber utama berupa transliterasi naskah Hikayat Cindabaya karya Jumsari Jusuf dan sumber pendukung berupa buku, artikel, dan penelitian yang berhubungan dengan status sosial. Hasil dari penelitian ini, ditemukan empat dasar penentu status sosial dalam Hikayat Cindabaya, yakni berdasarkan ukuran kekuasaan, ukuran ilmu pengetahuan, ukuran kekayaan, dan ukuran kekuatan. Selain itu, persoalan status sosial yang dominan dalam Hikayat Cindabaya adalah diskriminasi dan mobilitas status sosial. Dalam hal ini, terlihat pula dampak dari terjadinya persoalan status sosial, yaitu kemakmuran, kesengsaraan, ketakutan, kesedihan, dan kekecewaan.
Manuscripts are the most valuable cultural objects. One such cultural object is the Hikayat Cindabaya manuscript. The content of this manuscript highlights one social aspect of society, namely social status. In this regard, this research is a philology study that utilizes literature studies. This study aims to describe the basis for determining social status in Hikayat Cindabaya, show the social status issues that are presented in Hikayat Cindabaya--especially discrimination and social status mobility--and analyze the impact of these social status issues. The method used in this research is descriptive qualitative method with literature study technique. This research uses the transliteration of the manuscript of Hikayat Cindabaya by Jumsari Jusuf as the main source as well as books, articles, and research related to social status as supporting sources. As a result of this research, four basic determinants of social status were found in Hikayat Cindabaya, namely based on the measure of power, the measure of knowledge, the measure of wealth, and the measure of power. In addition, the dominant social status issues in Hikayat Cindabaya are discrimination and social status mobility. In this case, we can also see the impact of social status issues, namely prosperity, misery, fear, sadness, and disappointment.