Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan status kerja terhadap transisi ke perkawinan. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2007 dan 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa perubahan pada status kerja signifikan memengaruhi terjadinya transisi ke perkawinan dan terdapat perbedaan hasil berdasarkan gender. Pekerjaan dapat mendorong transisi ke perkawinan bagi lelaki, namun malah menghambat perempuan untuk masuk ke dalam perkawinan. Berbagai karakteristik individu lainnya seperti bertempat tinggal di desa, berpendidikan rendah, berjenis kelamin perempuan, religius, dan usia dapat meningkatkan peluang untuk kawin. Sementara status ekonomi dan tingkat pendidikan ibu memiliki variasi hasil berdasarkan jenis transisi kerja.
ife Survey (IFLS) 2007 and 2014, binary logistic regression results show that changes in employment status significantly affect the transition to marriage and there are differences in results by gender. Employment may encourage the transition to marriage for men, but discourage women from entering marriage. Other individual characteristics such as rural residence, low education, female, religious, and age increase the likelihood of marriage. While economic status and mother's education level have variation in outcomes by type of employment transition.