Penelitian ini menyajikan kondisi keterikatan kerja di kalangan tenaga kesehatan di pulau Jawa dan Bali dalam melakukan pekerjaannya. Keluhan yang ditujukan kepada tenaga kesehatan atas kurangnya pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan di tujuh provinsi pada pulau Jawa dan Bali. Penelitian ini akan membahas beberapa variabel yang mempengaruhi keterikatan kerja tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode empiris untuk melihat pengaruh kepemimpinan transformasional pimpinan fasilitas kesehatan, modal psikologis tenaga kesehatan, dan kondisi
mindfulness tenaga kesehatan dalam melakukan pekerjaannya, yang mana variabel-variabel tersebut dikaitkan dengan mediator kepuasan kerja. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan didapatkan 495 responden. Namun data yang dapat digunakan adalah sebanyak 429 sampel akibat adanya data yang tidak sempurna sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian. Data yang terhimpun dianalisis menggunakan metode
Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) dengan aplikasi LISREL 8.8. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan keterikatan kerja petugas kesehatan. Temuan ini dapat digunakan untuk meningkatkan keterikatan kerja mereka dengan mengeksplorasi lebih dalam penggunaan kepemimpinan transformasional, modal psikologis, dan
mindfulness yang mengarah pada kepuasan kerja dan pada akhirnya meningkatkan keterikatan tenaga kesehatan itu sendiri dan layanan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan
job satisfaction mempengaruhi
work engagement serta menjadi variabel mediasi yang mempengaruhi hubungan antara
transformational leadership, psychological capital dan
mindfulness.
Psychological capital secara positif mempengaruhi
work engagement tenaga kesehatan. Penelitiani ini memberikan wawasan dan informasi terkait dengan efek dari faktor eksternal dan internal terhadap keterikatan kerja dan kepuasan kerja dan bagaimana melakukan optimalisasi dari faktor eksternal dan internal untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang terletak di Pulau Jawa dan Bali.
This study presents the condition of work engagement among health workers in Java and Bali Island in doing their jobs. Complaints against health workers for the lack of services provided at health facilities in seven provinces on the islands of Java and Bali. This study will discuss several variables that affect the work engagement of health workers. This research uses empirical methods to see the influence of transformational leadership of health facility leaders, psychological capital of health workers, and the state of mindfulness of health workers in doing their work, which these variables are associated with the mediator of job satisfaction. The research data was collected using a questionnaire and 495 respondents were obtained. However, the data that can be used is 429 samples due to imperfect data that cannot be used in research. The collected data were analyzed using the Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with the LISREL 8.8 application. The results showed a relationship between these variables and health workers' work engagement. The findings can be used to improve their work engagement by exploring more deeply the use of transformational leadership, psychological capital, and mindfulness that lead to job satisfaction and ultimately improve the engagement of health workers themselves and the services provided. The results showed that job satisfaction influences work engagement as well as being a mediating variable that affects the relationship between transformational leadership, psychological capital and mindfulness. Psychological capital positively affects the work engagement of health workers. This study provides insight and information related to the effects of external and internal factors on work engagement and job satisfaction and how to optimize external and internal factors to improve service quality in health care facilities located in Java and Bali.