Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa memiliki tingkat resistensi dan mortalitas yang tinggi, sehingga terapi barunya perlu segera dikembangkan. Diospyros nigra mengandung senyawa fenol, flavonoid, dan karotenoid yang telah terbukti menunjukkan aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengekstraksi buah muda dan tua D. nigra dengan pelarut etanol 70% menggunakan metode konvensional, yaitu maserasi dan refluks kemudian melakukan identifikasi senyawa fitokimia serta menguji aktivitas antibakteri ekstrak yang didapatkan terhadap P. aeruginosa dan S. aureus. Ekstraksi buah muda memberikan rendemen sebesar 40,5% dan 51,5% untuk metode maserasi dan refluks secara berturut turut. Sedangkan pada buah tua memberikan rendemen sebesar 8,11% dan 16,33% untuk metode maserasi dan refluks secara berturut turut. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya kandungan tannin, fenol, flavonoid, saponin, terpenoid, antrakuinon, dan glikosida. Hasil penetapan kadar fenol total menunjukkan ekstrak buah muda D. nigra metode refluks memberikan nilai paling besar yaitu 23.5193±0,181 mgEAG/ gr Ekstrak. Penetapan kadar flavonoid menunjukkan buah muda D. nigra yang diekstraksi menggunakan metode refluks memberikan nilai paling tinggi, yaitu 6.6987±0,133 mgEK/ gr Ekstrak. Pada penetapan kadar karotenoid total, buah tua D. nigra metode maserasi memberikan kadar paling tinggi yaitu 48.2129±0,583 mg/gr Ekstrak. Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dan didapatkan sampel dengan aktivitas terbaik yaitu buah tua denga metode maserasi yang memberikan nilai persen inhibisi sebesar 83,77% terhadap bakteri uji S. aureus dan 60,37% terhadap bakteri uji P. aeruginosa. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% buah D. nigra memiliki aktivitas antibakteri.
Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa are pathogenic bacterial whose therapy need to be developed due to its high resistance to antibiotics, high mortality rate, and high burden to community and/or healthcare. Diospyros nigra contain phenolic compound, flavonoids, and carotenoids that has been proven to have antibacterial activity. This research is conducted to extract unripe and ripe fruit of D. nigra with ethanol 70% as the solvent using conventional method that is maceration and reflux, doing phytochemical screening, and testing the antibacterial activity of the extract obtained against P. aeruginosa and S. aureus. The yield of unripe fruit extraction is 40,5% and 51,5% for maceration and reflux, meanwhile the yield of the ripe fruit extraction is 8,11% and 16,33% for maceration and reflux. Phytochemical screening’s result shows that the extract contain tannin, phenol, flavonoid, saponin, terpenoid, anthraquinone, and glycoside. The determination of total phenolic compound shows that ripe fruit extracted using reflux gives the highest yield, that is 23,5193 mgGAE/ gr extract. The determination of flavonoid also shows that unripe fruit extracted using reflux gives the highest yield, 6,6987 mgQE/gr extract. In the determination of total carotenoid compound, ripe fruit extracted using reflux gives the highest yield, that is 48,2129 mg/ gr extract. The antibacterial activity test of the extract are conducted upon pathogenic bacteria that is Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus and the obtained results shows that ripe fruit extracted using maceration gives the highest inhibition rate up to 83,77% against S. aureus and up to 60,37% against P. aeruginosa. It is concluded that the extract of D. nigra fruit has an antibacterial activity.